Ditjenpas Perkuat Kolaborasi dengan Mitra Kerja melalui Stakeholder Meeting
Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) terus perkuat kolaborasi dengan para mitra kerja sama, khususnya demi lancarnya berbagai kegiatan Pemasyarakatan, baik di tingkat pusat, wilayah, maupun Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. Hal ini ditegaskan melalui Stakeholder Meeting yang digelar Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan, Selasa (14/5).
Berbagai mitra kerja Pemasyarakatan hadir dalam kegiatan ini, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah mitra dari luar negeri antara lain United Nation Office on Drugs and Crime, Search for Common Ground, The International Criminal Investigative Training Assistance Program, Center for Intenational Legal Cooperation, Global Fund, dan United Nations Childrens Fund. Sementara itu, mitra dari dalam negeri antara lain Center for Detention Studies, Yayasan Prasasti Perdamaian, Aliansi Indonesia Damai, Yayasan Dompet Dhuafa, PT Rekrutmen Indonesia Bersatu, serta Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan, Marselina Budiningsih, menyambut kehadiran para mitra di Graha Bakti Pemasyarakatan. “Pertemuan ini bertujuan memberikan kesempatan bagi kami dan seluruh mitra untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan mengembangkan inisiatif strategis serta merefleksikan perjalanan kerja sama yang telah dibangun selama ini,” terangnya.
Kegiatan tersebut juga membahas in brief kerja sama yang telah dijajaki Ditjenpas dan stakeholder selama ini, serta pencapaian dan rencana kerja sama ke depan dalam peningkatan Sistem Pemasyarakatan. Hal ini menegaskan komitmen bersama yang konsisten dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan aksesibilitas teknologi informasi di lingkungan Pemasyarakatan.
Salah satu perwakilan stakeholder dari Center for International Legal Cooperation, Sari, memaparkan program kerja sama yang selama ini sudah dijalankan dan rencana kerja sama yang akan dijalankan ke depan dalam mendukung program-program Pemasyarakatan. “Program kerja sama kami dalam bentuk pelatihan bersama Aparat Penegak Hukum Indonesia dan Belanda serta pendampingan kepada Balai Pemasyarakatan untuk membuat buku panduan dalam implementasi sanksi alternatif. Semoga kerja sama ini menciptakan kolaborasi dalam membangun masa depan Pemasyarakatan yang lebih maju dan berdampak,” harapnya. (AR)