Divisi PAS DIY Gandeng Sejumlah Pihak Dalam Program Pembinaan WBP

Divisi PAS DIY Gandeng Sejumlah Pihak Dalam Program Pembinaan WBP

Yogyakarta, INFO_PAS – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) D.I.Yogyakarta menyepakati penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan beberapa pihak, Kamis (16/1). Mereka adalah IKAI Cabang D.I.Yogyakarta, RS Panti Nugroho, Business Development Officer Spring Up, Public Speaker Era Life Solution, Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran, Konselor dan Praktisi Psikoterapi, Psikolog Independen, Yayasan Beringin, Politeknik ATK Yogyakarta, serta ACA Bird Farm yang menandai tekad dan komitmen bersama para pihak untuk bekerja sama dalam memberikan program-program pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Bertempat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Narkotika Yogyakarta, acara tersebut dirangkaikan dengan launching program rehabilitasi yang dilaksanakan jajaran Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham D.I.Yogyakarta. Dalam laporannya, Pelaksana Tugas Kepala Lapas Narkotika Yogyakarta, Mahrus, mengatakan launching program rehabilitasi merupakan tonggak awal dan titik balik bagi jajaran Lapas Narkotika Yogyakarta untuk bekerja secara lebih profesional, akuntabel, sinergi, transparan, dan inovatif.

“Besar harapan kami kegiatan ini mampu membangkitkan energi positif yang bisa menstimulus kita agar ke depan bisa terjalin kerja sama yang lebih erat dan berkesinambungan,” harap Mahrus.

Pada kegiatan yang sama juga dilakukan pemberian piagam penghargaan dari Kanwil Kemenkumham D.I.Yogyakarta kepada para pihak yang selama ini telah memberikan dukungan dan sumbangsih bagi pelaksanaan beragam pembinaan WBP. Piagam penghargaan pertama diberikan Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan D.I.Yogyakarta, Gusti Ayu Putu Suwardani, kepada Pemerintah Kabupaten Sleman yang langsung diterima Bupati Sleman, Sri Purnomo. Piagam penghargaan selanjutnya diberikan kepada Kantor Kementerian Agama Sleman, Badan Nasional Pemberantasan Narkotika D.I.Yogyakarta, Ponpes Al Munawaroh, Gereja Katholik Maria Assumpta Pakem, Yayasan Siloam, Bank BRI Sleman, dan Bank BPD D.I.Y Cabang Pembantu Pakem.

Gusti Ayu mengajak seluruh pihak untuk bisa melihat peluang lahirnya kebaikan dalam lingkungan penjara yang notabene sering diidentikkan hal-hal yang negatif. Ia mengingatkan salah satu karya tokoh besar bangsa Indonesia Ir. Soekarno, yaitu Indonesia Menggugat, yang lahir ketika menjalani pidana penjara di Sukamiskin.

“Pengembangan WBP mutlak dilakukan. Mereka adalah sumber daya bangsa yang tidak boleh kita abaikan dan tinggalkan karena bisa berkontribusi secara nyata dalam pembangunan bangsa. Churchill berkata peradaban sebuah bangsa dapat dilihat dari bagaimana bangsa tersebut memperlakukan para pelanggar hukum,” ujarnya.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, menyambut positif PKS tersebut agar seluruh pihak bisa bekerja sama dengan baik sehingga para WBP bisa mendapatkan hak-haknya berupa pembinaan yang dilakukan secara profesional. Ketika bebas kelak WBP diharapkan bisa menjadi pribadi yang mandiri dan diterima masyarakat sehingga tidak mengulang lagi perbuatannya yang melanggar hukum.

“Semoga ini menjadi mindset kita untuk selalu siap bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang sedang menempuh jalan yang keliru agar bisa menata kehidupan yang lebih baik ke depan,” harapnya.

Selanjutnya, Bupati Sleman didampingi Kadiv Pemasyarakatan D.I.Yogyakarta melihat pameran hasil karya WBP di bengkel kerja Lapas Narkotika Yogyakarta. Pameran ini dilaksanakan agar masyarakat dan khalayak luas dapat mengenal dan mengetahui kualitas hasil karya WBP wilayah D.I.Yogyakarta.

 

 

Kontributor: Divisi PAS DIY

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0