Endang “Pulang Kampung”, Bagus Siap Teruskan Programnya

Jayapura (SP) — Setelah bertugas sekitar 5 tahun lamanya di beberapa Lapas di Papua dan terakhir memimpin Lapas Abepura, Endang Lintang Hardiman, SH, MH akhirnya “pulang kampung’ ke Palembang di promosikan sebagai Kalapas Narkotika Lubuk Linggau Sumatera Selatan. Sedangkan penggantinya Bagus Kurniawan, A.Md.Ip, S.Sos yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid di Lapas Tanjung Gusta Medan siap meneruskan beberapa terobosan dan program kerja yang selama ini telah dilaksanakan oleh “senior”nya sebelumnya. Suasana serah terma jabatan Kalapas Abepura, Senin (3/10/2014) kemarin berlangsung sederhana dan meraih dihadiri Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua dan beberapa pejabat terasnya. Antara petugas Lapas membaur menjadi satu dengan seluruh warga binaan, bahkan hingga lewat tengah hari acara “goyang bersama” diiringi organ tunggal masih berlangsung meski tamu undangan dan sejumlah pejabat telah meninggalkan Lapas Abepu

Endang “Pulang Kampung”, Bagus Siap Teruskan Programnya
Jayapura (SP) — Setelah bertugas sekitar 5 tahun lamanya di beberapa Lapas di Papua dan terakhir memimpin Lapas Abepura, Endang Lintang Hardiman, SH, MH akhirnya “pulang kampung’ ke Palembang di promosikan sebagai Kalapas Narkotika Lubuk Linggau Sumatera Selatan. Sedangkan penggantinya Bagus Kurniawan, A.Md.Ip, S.Sos yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid di Lapas Tanjung Gusta Medan siap meneruskan beberapa terobosan dan program kerja yang selama ini telah dilaksanakan oleh “senior”nya sebelumnya. Suasana serah terma jabatan Kalapas Abepura, Senin (3/10/2014) kemarin berlangsung sederhana dan meraih dihadiri Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua dan beberapa pejabat terasnya. Antara petugas Lapas membaur menjadi satu dengan seluruh warga binaan, bahkan hingga lewat tengah hari acara “goyang bersama” diiringi organ tunggal masih berlangsung meski tamu undangan dan sejumlah pejabat telah meninggalkan Lapas Abepura. Endang Lintang Hardiman, SH, MH kepada SULUH PAPUA usai acara sertijab mengaku senang dan bangga bisa bertugas dan mengabdi selama ini di Provinsi Papua. “saya lima tahun bertugas di Papua, mulai dari Wamena, Lapas Doyo dan terakhir 1,5 tahun di sini, Papua itu unik dan banyak kenangan dan saya juga banyak belajar karakter orang serta bagaimana lebih mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman saya dalam membina warga binaan”, kata Endang yang sempat diserbu warga binaan untuk berjabat tangan usai acara kemarin. Selama menjabat sejumlah terobosan telah dilakukan Endang Hardiman, salah satunya adalah penyediaan “ruang besuk” yang lebih manusiawi layaknya saung – saung di pemancingan untuk bersantai, dimana pembesuk dapat bercengkerama di alam terbuka dalam satu area khusus di payungi pondok – pondok, sehingga suasananya lebih bersahabat. Beberapa kegiatan pembinaan kepribadian dan sosial interest juga telah dikembangkan sehingga membuat warga binaan tidak merasa sebagai “orang buangan” tapi bagian dari masyarakat. “beberapa kegiatan yang sudah kita buat misalnya beberapa olahraga salah satunya Kejuaraan Tinju, juga paduan suara, seni dan kegiatan ibadah, yah, salah satunya ruang besuk itu, saya coba menerapkan konsep budaya dan kebiasaan masyarakat setempat, masih banyak kekurangan dan itu jadi tugas penerus saya untuk melengkapi”, kata Endang merendah. Tak lupa ia berpesan kepada “juniornya”, Bagus Kurniawan, agar dalam menjalankan tugas pembinaan di Lapas Abepura, tidak bisa terlalu kaku dengan berpatokan pada aturan saja, terkadang harus ada kebijakan untuk mengakomodir kondisi masyarakat sepanjang tidak menabrak aturan yang sudah ditetapkan. “saya yakin “adik” saya ini, bisa meneruskan, karena saya paham, hanya orang – orang pilihan saja yang ditempatkan di Papua, karena masalahnya kompleks, dan pengalamannya menangani dan mengatasi sejumlah masalah di beberapa Kalapas di Kalimantan dan Sumatera itu menjadi modal baginya”, kata Endang lagi sembari menepuk pundak Bagus Kurniawan yang kelahiran 1971 itu. Kalapas Abepura yang baru, Bagus Kurniawan yang mengaku baru pertama kali bertugas di Papua, mengatakan ia tetap akan meneruskan beberapa program yang telah di rintis oleh ‘seniornya” dan juga berusaha untuk lebih meningkatkan lagi ke depannya. “Papua ini seperti di Kalimantan Tengah, jadi pendekatan budaya dan agama adalah salah satu pintu masuk untuk bisa lebih merakyat dengan warga binaan, dan selama ini pendekatan itulah yang selalu saya gunakan, karena warga binaan ini juga memiliki hati, jadi kita harus dekati mereka dengan hati juga”, kata Bagus Kurniawan.   (B/AMR/R1/LO1) Sumber : suluhpapua.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0