Gandeng Kesbangpol Bantul, Griya Abhipraya Pandawa Gelar Penguatan Wawasan Kebangsaan

Gandeng Kesbangpol Bantul, Griya Abhipraya Pandawa Gelar Penguatan Wawasan Kebangsaan

Bantul, INFO_PASGriya Abhipraya Pandawa Balai Pemasyarakatan (Bapas) Wonosari gandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bantul berikan penguatan wawasan kebangsaan bagi Klien Pemasyarakatan, Rabu (10/1). Kegiatan ini dimaksudkan agar Klien Pemasyarakatan yang berada di wilayah Kabupaten Bantul memperoleh pengetahuan dan makin tumbuh kesadaran untuk mencintai bangsanya.

Kepala Bapas Wonosari, Andi Gafriana Mutiah, mengatakan kesadaran berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air harus terpatri dalam jiwa manusia Indonesia. Pancasila yang menjadi falsafah dan ideologi bangsa tidak cukup sekadar dihapal, namun nilai-nilainya perlu diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita hidup di negeri yang majemuk. Keberagaman harus menjadi kekuatan untuk membangun bangsa. Saya harap Klien Pemasyarakatan bisa berkontribusi positif dan lebih mencintai Indonesia," ujar Ana, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Ketua Griya Abhipraya Pandawa, Mashuri, berharap dengan adanya kegiatan yang terprogram secara baik, kualitas bimbingan yang diberikan juga makin meningkat. Dukungan dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bantul sangat diperlukan dalam menjadikan Klien Pemasyarakatan berdaya, tangguh, dan meminimalisir terjadinya pengulangan tindak pidana.

"Semoga bimbingan yang diadakan bisa memberikan pemahaman dan pengetahuan baru bagi Klien Pemasyarakatan sehingga makin cinta terhadap tanah air, berperilaku baik, dan tidak terulang kesalahan yang sama," harap Mashuri. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Kesbangpol Bantul, Stefanus Heru Wismantara, saat menjadi pemateri mengungkapkan untuk mencintai negeri ini bisa dimulai dari hal-hal kecil. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan sehingga kita harus mampu menghargai perbedaan yang ada serta jangan memaksakan pendapat dan ingin menang sendiri.

"Pembangunan karakter manusia menjadi kunci sehingga kedamaian dengan hidup berdampingan, harmoni akan terwujud karena adanya toleransi untuk saling tolong-menolong. Kemandirian bangsa bisa dicapai jika ada integritas," papar Heru seraya mengajak Klien Pemasyarakatan untuk berkontemplasi.

Pemateri selanjutnya dari Badan Intelijen Daerah Bantul, Firmansyah, mengutarakan mengenai makna wawasan kebangsaan. Perspektif wawasan kebangsaan lebih kepada cara kita melihat dan memandang negara kita dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Kesatuan wilayah, keberagamaan etnis, bahasa, agama, dan kekuatan untuk membangun yang ada pada diri manusia Indonesia.

"Persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berpedoman pada Pancasila harus menjadi daya dorong bagi pembangunan Indonesia. Melalui kontribusi positif di masyarakat, saya yakin stigma negatif terhadap mantan narapidana akan bisa memudar," tegas Firmansyah. (IR)

 

 

Kontributor: Bapas Wonosari

What's Your Reaction?

like
2
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0