Gandeng UNJ, Lapas Cipinang Latih Warga Binaan Digital Marketing, Siapkan Produk UMKM Berdaya Saing

Jakarta, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang kembali tegaskan komitmennya dalam pembinaan Warga Binaan dengan memfasilitasi kegiatan edukatif yang diinisiasi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Program Studi Pendidikan Masyarakat. Kegiatan ini mencakup observasi lapangan dan pelatihan digital marketing sebagai bagian dari strategi pembinaan kepribadian dan kemandirian ekonomi Warga Binaan menuju reintegrasi sosial.
Program ini terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama berupa observasi dan wawancara yang dilaksanakan pada Rabu (4/6) lalu, sedangkan tahap kedua berupa pelatihan intensif digital marketing pada Rabu (11/6). Kegiatan ini melibatkan puluhan Warga Binaan dan difasilitasi oleh mahasiswa UNJ yang telah merancang materi sesuai hasil analisis kebutuhan peserta.
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan pentingnya penguatan keterampilan adaptif di era digital sebagai bekal pascapembebasan. “Kami ingin memastikan Warga Binaan tidak hanya mendapat pembinaan mental dan spiritual, tetapi juga keterampilan nyata yang relevan dengan kebutuhan zaman. Digital marketing adalah salah satu kunci membuka peluang usaha mandiri. Kami berharap ilmu yang didapat menjadi jembatan menuju kehidupan yang lebih baik,” harapnya, Rabu (11/6).
Melalui sesi observasi, mahasiswa UNJ menggali potensi, minat, serta tantangan yang dihadapi Warga Binaan dalam hal keterampilan dan akses teknologi. Hasil observasi inilah yang menjadi dasar penyusunan materi pelatihan agar tepat guna dan aplikatif.
Kusdie Fauzan selaku staf seksi bimbingan kemasyarakatan menyampaikan pelatihan ini akan membantu Warga Binaan memahami strategi pemasaran modern untuk memaksimalkan nilai jual produk hasil pembinaan. “Kami telah memiliki banyak produk unggulan, seperti batik tulis, kerajinan kayu, dan handycraft lainnya. Dengan pelatihan ini, mereka belajar memasarkan produk melalui media sosial dan platform e-commerce secara efektif,” jelasnya.
Sementara itu, penanggung jawab kegiatan dari UNJ, Jane Maura Elizabeth, menekankan pelatihan ini bukan hanya membekali keterampilan teknis, tetapi juga membentuk pola pikir kewirausahaan. “Kami ingin mendorong mindset wirausaha. Tidak cukup hanya bisa membuat produk, tapi juga harus bisa mengenalkan, memasarkan, dan membangun branding. Harapannya, mereka bisa percaya diri untuk memulai usaha saat kembali ke masyarakat,” harapnya.
Dengan terselenggaranya program ini, Lapas Cipinang makin menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan pendekatan Pemasyarakatan produktif dan inklusif, selaras dengan salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yaitu penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk UMKM. (IR)
Kontributor: Lapas Cipinang
What's Your Reaction?






