Gelar Kegiatan Pascarehabilitasi, Bapas Balikpapan Gandeng Yayasan SEKATA

Gelar Kegiatan Pascarehabilitasi, Bapas Balikpapan Gandeng Yayasan SEKATA

Balikpapan, INFO_PAS - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Balikpapan mengadakan kegiatan pascarehabilitasi selama enam mulai tanggal 22-26 Maret 2021 di Aula Bapas Balikpapan bekerja sama dengan Yayasan Selamatkan Anak Kita (SEKATA). Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Bapas Balikpapan dengan Yayasan SEKATA, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Bapas Balikpapan, Budi Purwadi.

Dalam kegiatan tersebut, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Balikpapan, Agus Sutejo dan Pangaribuan Maruli Oscar, memberikan pengarahan kepada peserta pascarehabilitasi. “Tujuan kegiatan ini adalah pencegahan pengulangan tindak pidana. Jadi, kami berharap kegiatan ini sebagai bekal bisa memantapkan semangat menjalani sampai selesai masa percobaan dan sesudahnya. Mudah-mudahan tidak ada pengulangan. Ini yang kami harapkan,” harap Agus.

PK lainnya, Pangaribuan Maruli Oscar, meminta peserta kegiatan pascarehabilitasi membawa keluarga berusia dewasa sebagai pendamping pada kegiatan berikutnya. “Keluarga inilah yang akan mengingatkan ketika teman-teman mulai agak sedikit linglung atau ada indikasi/keinginan untuk kembali ke jalan yang salah. Keluarga tersebut adalah jangkar buat temen-temen supaya tetap ada di rel yang tepat,” ujar Oscar.

Sebelumnya, Ketua Yayasan SEKATA Cabang Balikpapan, Mohammad Effendi, membangkitkan semangat peserta yang hadir sebelum materi pertama mengenai pemahaman tentang adiksi oleh Hery Purwanto. Ia menjelaskan adiksi sebagai penyakit kronis yang menyerang empat aspek seseorang, yakni fisik, psikis/mental/emosional, sosial, dan spiritual. Hal ini dikarenakan adiksi mempengaruhi pola pikir, pola perilaku, dan pola hidup seseorang.

Hery kemudian menjelaskan kecanduan dapat diatasi dengan detoksifikasi untuk recovery, namun proses ini tidak mudah, membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain. “Pada proses pemulihan ini, peserta akan berada diantara dua dunia, yakni dunia ‘normal’ sebelum menggunakan narkoba dan dunia junkie.  Kitalah yang memilih untuk melanjutkan hidup di dunia yang mana,” ujarnya.

Materi selanjutnya disampaikan Mohammad Effendi tentang social pressure dalam proses pemulihan akibat adanya stigma dan labeling terhadap kasus adiksi narkoba. Yayasan SEKATA pun menyelingi setiap sesi-nya dengan sharing pengalaman dan komunikasi dua arah dengan peserta.

Pada akhir materi, Effendi menjelaskan tidak hanya narkotika yang memiliki reaksi berbahaya terhadap tubuh, alkohol juga memiliki dampak buruk pada tubuh. “Kita harus sadar dalam bersosial, kita akan menghadapi tekanan atau social pressure. Entah itu kepercayaan, stigma, atau hal-hal yang dapat me-recall kita untuk mengenang yang biasa kita gunakan Kembali,” pesan Effendi kepada seluruh peserta. (IR)

 

 

 

Kontributor: Purwanto

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1