Gus Ali Gondrong Kobarkan Optimisme WBP Lapas Madiun
Madiun, INFO_PAS – KH. Muhammad Ali Shodiqin yang akrab disapa “Gus Ali Gondrong†mengobarkan optimisme para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun. Semangat dan ajakan optimisme tersebut disampaikanya dalam acara bertajuk “Lapas Kelas I Madiun Bersholawat,†Selasa (10/11).
“Kekelaman masa lalu yang penuh dengan maksiat tidak menghalangi rahmat dan kasih sayang Allah,†ucap kyai nyentrik berambut gondrong ini.
Dilaksanakan di lapangan lapas, acara ini diikuti para WBP Muslim, petugas, serta tamu undangan. “Mudah-mudahan kehadiran Gus Ali Gondrong dapat memberikan warna baru siraman rohani bagi WBP Lapas Madiun,†ucap Kepala Lapas Madiun, Anas Saepul Anwar, saat memberikan sambutan.
Kehadiran sosok Gus Ali Gondrong di Lapas Madiun menjadi magnet tersendiri bagi para WBP mengingat ia dikenal sebagai mubaligh yang dekat dengan orang-orang yang sering bergumul di dunia hitam, terutama di kalangan
Madiun, INFO_PAS – KH. Muhammad Ali Shodiqin yang akrab disapa “Gus Ali Gondrong†mengobarkan optimisme para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun. Semangat dan ajakan optimisme tersebut disampaikanya dalam acara bertajuk “Lapas Kelas I Madiun Bersholawat,†Selasa (10/11).
“Kekelaman masa lalu yang penuh dengan maksiat tidak menghalangi rahmat dan kasih sayang Allah,†ucap kyai nyentrik berambut gondrong ini.
Dilaksanakan di lapangan lapas, acara ini diikuti para WBP Muslim, petugas, serta tamu undangan. “Mudah-mudahan kehadiran Gus Ali Gondrong dapat memberikan warna baru siraman rohani bagi WBP Lapas Madiun,†ucap Kepala Lapas Madiun, Anas Saepul Anwar, saat memberikan sambutan.
Kehadiran sosok Gus Ali Gondrong di Lapas Madiun menjadi magnet tersendiri bagi para WBP mengingat ia dikenal sebagai mubaligh yang dekat dengan orang-orang yang sering bergumul di dunia hitam, terutama di kalangan anak-anak muda. Melalui tangan dinginnya, banyak pelaku maksiat melakukan pertaubatan.
Bahkan, ia juga dikenal sebagai pentolan komunitas pecinta shalawat “Mafia Sholawat†yang diartikannya sebagai manungaling fikiran lan ati ing ndalem sholawat (menyatukan fikiran dan hati dalam bershalawat). “Didalam shalawat itu ada dzikrullah,†jelas pengasuh Pondok Pesantren Roudotun Ni’mah ini dalam tausiyahnya.
Antusiasme para hadirin semakin terasa ketika disela-sela tausiyahnya ia mengajak untuk bershalawat bersama. Kemerduan dendangan shalawat pun terasa semakin lengkap dengan disuguhinya iringan tarian sufi yang dipopulerkan oleh tarekat Maulawiyah yang didirikan oleh tokoh sufi Syekh Jalaluddin Rumi.
Dalam tausiyahnya, kyai asal Semarang ini juga mengajak para hadirin untuk memanfaatkan anugerah umur dengan baik. Menurutnya, umur manusia hanya terdiri dari tiga hari, yakni hari kemarin, hari ini, serta esok. “Kemarin adalah pengalaman, sekarang adalah adalah perjalanan, hari esok adalah harapan,†jelas Gus Ali.
Selain itu, ia berharap para jamaah untuk saling menghargai perbedaan satu sama lain. Menurutnya, perbedaan bukanlah halangan untuk berbuat baik terhadap orang lain. Ia berharap pula para WBP untuk bisa menikmati sebuah kebahagiaan hidup walaupun sedang menjalani pidana di dalam lapas. “Kuncinya adalah rasa syukur,†pungkasnya. (IR)
Â
Kontributor: Lapas Madiun