Ini Aktivitas Klien & WBP Isi Bulan Ramadan

Ini Aktivitas Klien & WBP Isi Bulan Ramadan

Kediri, INFO_PAS - Bertepatan dengan awal Ramadan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kediri undang 20 Klien Pemasyarakatan yang saat ini masih dalam bimbingan Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan Asimilasi di Rumah. Mereka diundang untuk melaksanakan Pesantren Ramadan, Jumat (8/4).

“Kami gelar Pesantren Ramadan karena dalam situasi ini akan tercipta suasana kebersamaan, kesederhanaan, kekerabatan, kekeluargaan, serta peningkatan penghayatan terhadap keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT,” ungkap Kepala Bapas Kediri, Yuyun Nurliana.

Untuk menyukseskan kegiatan ini, Bapas Kediri melibatkan empat penceramah agama dari Institut Agama Islam Tribakti Kediri yang memberikan materi tentang akhlak mulia, salat, dan kemuliaan bulan Ramadan. Pemberian materi ini diharapkan membentuk mental spiritual yang tangguh dan kokoh sehingga para Klien Bapas Kediri mampu menghadapi tantangan-tantangan kehidupan, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar.

Seluruh peserta yang hadir tampak antusias dan tertib dalam menyimak materi agama yang diberikan. Selain materi dari narasumber, kegiatan ini juga diselingi dengan pemberian asesmen dari para Pembimbing Kemasyarakatan (PK) guna mengetahui tingkat risiko pengulangan tindak pidana dan memastikan sudah ada perubahan perilaku dari para Klien Bapas Kediri, hingga buka puasa bersama.

“Kami ingin menumbuhkan rasa kebersamaan, baik untuk Klien maupun petugas. Selain itu juga memberikan motivasi kepada Klien dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka, memonitor Klien yang masih dalam pengawasan dan pembimbingan PK Bapas agar Klien meningkatkan kualitas hidupnya menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahannya, terus memperbaiki diri, serta tidak mengulangi kesalahan yang sama sehingga menunjang proses Integrasi di tengah masyarakat,” tambah Yuyun.

Kegiatan diakhiri dengan pembagian doorprize bagi peserta Pesantren Ramadan Bapas Kediri yang aktif dan tertib selama kegiatan berlangsung. 

Dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Narkotika Karang Intan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) intens belajar baca tulis Al-Qur’an di Masjid At-Taubah dengan dibimbing petugas maupun sesama WBP, Sabtu (9/4). WBP yang fasih membaca Al-Qur’an mengajarkan kepada WBP lain yang masih belum terlalu lancar bacaannya.

Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, menuturkan dengan latar belakang yang dimiliki WBP, mereka bisa membagi pengetahuan dengan yang lain sebagai amal kebaikan yang bisa diraih selama Ramadan. “WBP di sini latar belakangnya berbeda-beda, seperti mempunyai pengetahuan keagamaan, termasuk baca Al-Qur’an. Mereka yang belum bisa sama sekali diajarkan dan dibimbing hingga bisa. Kegiatan ini makin intens, khususnya selama Ramadan,” terangnya.

Wahyu menambahkan pembinaan kerohanian menjadi salah satu kegiatan yang rutin diselenggarakan di Lapas Narkotika Karang Intan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keagamaan serta keimanan bagi WBP. “Kami harap mereka mempunyai benteng diri jika sewaktu-waktu ingin melakukan hal yang dilarang agama,” harapnya.

Selama Ramadan, tidak hanya pembelajaran baca tulis Al-Qur’an yang diselenggarakan setiap hari di Lapas Narkotika Karang Intan dalam program Pesantren Ramadan, ada pula pembacaan Surah Yasin, Tahlil, buka puasa bersama, Tarawih, hingga Tadarus Al-Qur’an.

Sebagai Lapas terpadat pertama di Indonesia, pembinaan kerohanian di Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi tetap berjalan, khususnya selama Ramadan. Walaupun ada pembatasan, para WBP bergilirian melaksanakan ibadah di Masjid At-Taubah di Lapas dengan tingkat over kapasitas hingga 990% itu.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Riau, Mhd. Jahari Sitepu, menjelaskan kunci keberhasilan petugas Lapas dalam menjaga kondusivitas Bagansiapiapi yang jumlah penghuninya tidak sebanding dengan jumlah petugas ini adalah menanamkan rasa kebersamaan antara petugas dan WBP serta selalu mengajak WBP untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya. “Saya sering ingatkan kepada petugas, anggap WBP sebagai saudara sendiri dan perlakukan mereka dengan sopan. Kepada WBP juga saya sampaikan bahwa Lapas ini adalah rumah kita bersama, harus kita jaga keamanan dan ketertibannya. Tolong hormati juga petugas sebagai pembina,” pinta Kakanwil, Sabtu (9/4).

Rencananya, mulai tahun ini Kanwil Kemenkumham Riau akan membangun Lapas baru di Ujung Tanjung guna mengatasi over kapasitas di Lapas Bagansiapiapi di mana pematangan lahannya sudah selesai tahun lalu.

Sementara itu, Kalapas Bagansiapiapi, Wachid Wibowo, menyampaikan selain pelaksanaan Tarawih, WBP juga mengisi malam Ramadan dengan Tadarus. Setiap malam ada 80-90 WBP yang ikut Tarawih, 4-5 orang kemudian melanjutkan Tadarus dengan penjagaan petugas di beberapa titik. 

“Di bulan Ramadan ini kami tugaskan pejabat dan staf kantor membantu pengamanan ibadah malam hari. Petugas juga ikut melaksanakan Tarawih dan Tadarus untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan sehingga WBP merasa Ramadan seperti di rumah sendiri,” sebut pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Pekanbaru ini.

Pihaknya juga mengisi khusyunya Ramadan di siang hari dengan menggelar ceramah agama, salat fardhu berjamaah di masjid, program berantas buta Al-Qur’an, serta Tadarus pagi dan siang. “Semua WBP Muslim memiliki kesempatan yang sama, namun pelaksanaannya bergiliran karena tempat dan petugasnya terbatas,” terang Wachid.

Dari Lapas Kelas III Saparua, pembinana kerohanian bagi WBP makin ditingkatkan lewat kegiatan tausiah yang digelar pada Senin (11/4). Tema yang diambil dalam tausiah kali ini, yaitu “Perilaku Seorang Muslim di Bulan Suci Ramadan”.

“Tausiah akan berjalan selama Ramadan sesuai jadwal yang telah diatur,” terang Kalapas Saparua, Ernes L. Laturette.

Sementara itu, Kepala Subseksi (Kasubsi) Pembinaan Ellen D. Anakotta, menjelaskan pihaknya melakukan Memorandum of Understanding dengan TPA Nurul Hidayah Negeri Siri-Sori Islam untuk memberikan pembekalan kepada WBP. “Kegiatan ini sebagai wadah untuk membentuk mental dan kepribadian WBP serta menjalankan program pekerjaan sosial,” jelasnya.

Ellen menambahkan selama Ramadan hari-hari WBP diisi dengan kegiatan positif keagamaan. “Walaupun jumlah WBP Muslim hanya satu orang, pembinaan kerohanian tetap berjalan. Khusus di bulan Ramadan, selain menjalankan ibadah puasa, WBP juga melaksanakan Tarawih, mendengarkan tausiah, dan Tadarus bersama petugas Muslim di sini,” tambahnya.

Sementara itu, Ustaz Faidin Ibrahim kala memberi tausiah menjelaskan pekan ini ia berfokus pada pembinaan kepribadian WBP. “Pekan ini tausiah yang saya berikan berfokus pada kepribadian umat Islam saat Ramadan dengan meneladani perilaku-perilaku nabi dan menjalankan syariat-syariat Islam yang dianjurkan dalam Al-Qur'an,” urainya. 

Di tempat berbeda, Lapas Kelas III Banda Naira gelar pembinaan kerohanian untuk memperkuat iman dan taqwa WBP selama menjalankan ibadah Ramadan. Kegiatan ini diberikan langsung oleh Penyuluh Kementerian Agama, Hi Saleh Saad Minggu, didampingi Kasubsi Pembinaan, Rustam Kasoor, Senin (11/4).

Materi yang diberikan lebih kepada meningkatkan keimanan, ketaqwaan, pemantapan mental, dan kedisiplinan keagamaan kepada Allah SWT pada bulan Ramadan. "Esensi dari ibadah puasa tidak hanya puasa makan dan minum, tetapi juga puasa dari segala godaan hawa nafsu. Selain berpuasa, WBP Muslim harus lebih banyak melakukan amalan baik karena nilai kebaikannya akan menjadi puluhan kali lipat dibandingkan bulan lainnya. Maka, WBP diharapkan memanfaatkan bulan Ramadan untuk meningkatkan ibadahnya,” pesan Rustam.

Sementara itu, Kalapas Banda Naira, Hamdani, menyampaikan umat Muslim wajib hukumnya untuk menjalankan ibadah puasa, begitu juga WBP di Lapas. "Semoga dengan pembinaan kerohanian yang dilaksanakan ini dapat membentuk pribadi WBP yang lebih dekat dan taqwa kepada Allah SWT,  rajin menjalankan salat, rajin Tadarus setelah Tarawih di musala atau di kamar sendiri, dan menjauhkan diri mereka dari pengaruh negatif," harapnya. (IR)

 

Kotributor: Bapas Kediri, LPN Karang Intan, Kanwil Riau, Lapas Saparua, Lapas Banda Naira

 

 

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0