Jaga Moral Anak Binaan, LPKA Medan Ikuti Webinar Nasional, Bahas Arus Budaya Populer

Medan, INFO_PAS – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan mengikuti Webinar Nasional bertajuk "Pancasila sebagai Penjaga Moral Bangsa di Tengah Arus Budaya Populer" yang diselenggarakan Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum (Badiklatkum) Kepulauan Riau, Senin (30/6). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Hukum.
Webinar ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang pemerintahan, akademisi, dan media sosial, di antaranya Kepala BPSDM Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani; Pengamat Sosial Universitas Indonesia, Dr. Devie Rahmawati; dan Penggiat Media Sosial dan Co-Founder Suvarna.ID, Enda Nasution. Dipandu oleh News Anchor TVOne, Ferdi Ilyas, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 400 peserta dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Kepala LPKA Medan, Fauzi Harahap mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, webinar ini sangat relevan dan bermanfaat dalam meperkuat landasan pembinaan Anak-Anak Binaan, terutama dalam penanaman nilai kebangsaan dan moralitas.
“Kami sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini. Pancasila adalah fondasi dalam pembentukan karakter Anak Binaan dan budaya popular saat ini bisa menjadi ancaman jika tidak difilter dengan nilai moral yang kuat. Webinar ini membuka ruang refleksi dan penguatan,” ujar Fauzi.
Dalam pemaparannya, Gusti Ayu Putu Suwardani menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila harus terus ditanamkan dalam setap lini pengabdian ASN, terutama di bidang pembinaan hukum dan Pemasyarakatan. "Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga kompas moral dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk arus budaya populer yang sering kali mengaburkan nilai luhur bangsa,” tuturnya.
Sementara itu Dr. Devie Rahmawati menyebut, budaya populer telah membentuk ruang baru di mana generasi muda berinteraksi, berpikir, dan bersikap. “Jika tidak dilandasi nilai moral yang kuat, budaya populer bisa membentuk generasi yang rapuh secara ideologis. Di sinilah pentingnya kehadiran Pancasila dalam pendidikan dan pembinaan,” jelasnya.
Adapun Enda Nasution menekankan pentingnya narasi kebangsaan di ruang digital. "Media sosial seharusnya menjadi sarana penyebaran nilai-nilai positif dan kebangsaan. Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan itu," katanya.
Dengan mengikuti webinar ini, LPKA Medan memperkuat komitmennya dalam menghadirkan proses pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada hukum, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan dan moralitas. Melalui wawasan yang diperoleh, diharapkan petugas semakin mampu membimbing Anak-anak Binaan agar menjadi pribadi yang berintegritas, berakhlak, dan siap kembali ke masyarakat sebagai generasi harapan bangsa. (afn)
Kontributor: Humas LPKA Medan
What's Your Reaction?






