Kalapas Wanita Palembang Siap Lakukan yang Terbaik Secara Seimbang

Palembang - Pekan lalu, terjadi pisah sambut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Palembang. Wanita yang dipercaya mengemban tugas komando pembinaan warga binaan wanita itu adalah Siti Zahro, wanita asli Sumsel asal Kikim, Kabupaten Lahat. Dalam acara pisah sambut baru-baru ini, reporter KORAN SINDO PALEMBANG Bubun Kurniadi berkesempatan mewawancarai sosok wanita yang mengaku telah memiliki sejumlah program di jabatan barunya ini. Salah satunya yang akan dilakukannya adalah meningkatkan kebersihan, mendirikan laundry, dan sebagainya. “Intinya lakukan yang terbaik secara seimbang, bagaimana mereka (wanita warga binaan) keluar dengan baik nantinya. Dan tentu untuk program yang sudah berjalan dengan baik akan tetap dilanjutkan,” sebutnya. Mau tahu apa saja rencana dan program kerjanya? Berikut hasil wawancara bersama Siti Zahro, di ruang kerjanya baru-baru ini: Setelah dipercaya menduduki jabatan ini, apa yang akan dilakukan? Ya tentu, menumbuh ke

Kalapas Wanita Palembang Siap Lakukan yang Terbaik Secara Seimbang
Palembang - Pekan lalu, terjadi pisah sambut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Palembang. Wanita yang dipercaya mengemban tugas komando pembinaan warga binaan wanita itu adalah Siti Zahro, wanita asli Sumsel asal Kikim, Kabupaten Lahat. Dalam acara pisah sambut baru-baru ini, reporter KORAN SINDO PALEMBANG Bubun Kurniadi berkesempatan mewawancarai sosok wanita yang mengaku telah memiliki sejumlah program di jabatan barunya ini. Salah satunya yang akan dilakukannya adalah meningkatkan kebersihan, mendirikan laundry, dan sebagainya. “Intinya lakukan yang terbaik secara seimbang, bagaimana mereka (wanita warga binaan) keluar dengan baik nantinya. Dan tentu untuk program yang sudah berjalan dengan baik akan tetap dilanjutkan,” sebutnya. Mau tahu apa saja rencana dan program kerjanya? Berikut hasil wawancara bersama Siti Zahro, di ruang kerjanya baru-baru ini: Setelah dipercaya menduduki jabatan ini, apa yang akan dilakukan? Ya tentu, menumbuh kembangkan Lapas Wanita ini. Saat ini kita tetap melaksanakan progam yang ada saat ini. Terus melanjutkan pastinya, program tersebut akan berjalan dengan semestinya. Kemudian kita akan lihat apa saja yang harus ditingkatkan dan dilakukan. Saya akan coba untuk program laundry pakaian, karena selama ini di sini belum ada. Jadi kalau manfaatnya tahu sendiri, kita laundrypakaian seperti apa manfaatnya. Sebagai orang Sumsel dan dipercaya menjadi Kalapas di Palembang, tentu ada kebanggaan tersendiri? Saya sangat bangga sekali, karena ini merupakan amanah dan garis tangan yang harus saya lakukan dengan sebaik-baiknya. Saya juga rasanya seperti bekerja di kampung halaman sendiri. Harus dicatat, sebagai orang Sumsel tentu mendorong saya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Tentu motivasinya bagaimana memberikan yang terbaik untuk para wanita warga binaan yang ada di Lapas in, agar mereka dapat keluar dengan baik juga nantinya. Kalau boleh tahu, adakah strategi khusus mungkin untuk pembinaan? Saya akan lakukan pembinaan secara bertahap, dan manusia hidup tentu ada kekurangan, dan semaksimal mungkin saya akan lakukan yang terbaik untuk warga binanan secara seimbang. Adakah tugas khusus dari pusat untuk dilaksanakan di Lapas Wanita Palembang ini? Salah satunya perintah dari pusat yakni membuat sumur bor di satu titik di Lapas ini. Sekarang kita masih mencari lokasi yang pas, dan sumur ini nantinya untuk tahanan yang ada di Lapas. Apa harapannya ke depan? Saya harapkan warga binaan dapat aktif dalam berbagai kegiatan di Lapas, serta berprilaku sebagai mana mestinya, dan dapat menjadi warga binaan yang baik. Setelah melihat kondisi di sini, apa yang segera dilakukan? Yang pertama saya lakukan pada saat masuk kerja di Lapas ini, saya akan tingkatkan kebersihan, karena kebersihan yang akan lebih membuat kita nyaman dalam bekerja. Sebelum dipercaya memimpin Lapas, tentu melalui proses penilaian dan melihat kinerja selama ini. Nah, yang ingin kami tanyakan, semua ini memang cita-cita? Oh tidak. Saya dulunya tidak terpikir untuk menjadi dan bekerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Dulu sebetulnya cita-cita saya menjadi dokter, dan untuk itu saya juga pernah ikut tes kuliah kedokteran Unsri. Namun di saat bersamaan juga ikut tes Akademi Ilmu Pemasyarakatan, dan lulus. Lalu saya pun batal ikut tes kedokteran Unsri karena di akademi itu langsung ada ikatan dinasnya. Benar hanya karena ikatan dinas meninggalkan cita - cita? Pada saat itu saya memahami keadaan keluarga saya yang hanya orang biasa. Orang tua saya hanya seorang guru dan pekerja wiraswsta, jadi sayapun memilih ke akademi karena itu.   Sumber: http://www.koran-sindo.com/

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0