Kanwil Ditjenpas Sulteng Gandeng Mitra Strategis, Dorong Kemandirian Warga Binaan

Kanwil Ditjenpas Sulteng Gandeng Mitra Strategis, Dorong Kemandirian Warga Binaan

Palu, INFO_PAS – Kantor Wilayah (Kanwi) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah terus perkuat transformasi Pemasyarakatan yang produktif, mandiri, dan berdaya saing melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan komunitas kewirausahaan lokal. Langkah tersebut diwujudkan lewat Sosialisasi Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Penguatan Jiwa Kewirausahaan bagi Petugas dan Warga Binaan di Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu, Sabtu (1/11).

Kepala Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, mengatakan pemberdayaan ekonomi di lingkungan Pemasyarakatan adalah bagian penting dari transformasi menuju sistem pembinaan yang modern dan berkelanjutan. “Pemasyarakatan harus menjadi bagian dari penggerak ekonomi masyarakat. Kita tidak hanya membina, tapi juga mencetak insan yang mandiri dan produktif,” ujarnya.

Menurut Bagus, kegiatan ini sejalan dengan pelaksanaan 13 Program Akselerasi Imigrasi dan Pemasyarakatan, terutama dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi berbasis karya Warga Binaan. Ia mendorong seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah untuk memperluas jejaring dengan sektor usaha agar program pembinaan bertransformasi menjadi kegiatan produktif bernilai jual.

“Petugas harus jadi motor penggerak, sementara Warga Binaan disiapkan menjadi pelaku ekonomi mandiri yang siap bersaing. Ini juga menjadi salah satu langkah konkret kami dalam menyambut penerapan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP,” tegas Bagus.

Kegiatan ini menghadirkan Kamar Dagang dan Industri Sulawesi Tengah yang diwakili Kristian Seleng. Hadir pula Banua Mentor melalui Koperasi Farmtisan Lestari Berjaya yang diwakili Nur Rina Maskayanti sebagai mitra penggerak sinergi antara dunia usaha dan Pemasyarakatan.

Dalam sesi materi, Nur Rina Maskayanti memberikan pelatihan motivasi dan keterampilan wirausaha kepada peserta. Ia menekankan pentingnya membangun mental tangguh dan kreativitas dalam mengelola usaha, mulai dari pengolahan produk, melihat peluang pasar, hingga pencatatan keuangan yang baik.

“Kewirausahaan bukan sekadar membuka usaha, tapi membangun visi dan keberanian untuk mandiri. Setiap orang punya peluang untuk bangkit,” tutur Nur.

Sementara itu, Kristian Seleng menyoroti peluang besar karya Warga Binaan untuk menembus pasar lokal maupun nasional. Jika dikelola dengan manajemen yang tepat dan jejaring pemasaran yang kuat, produk hasil pembinaan menjadi bagian dari ekonomi kreatif daerah.

“Sinergi antara Pemasyarakatan dan dunia usaha bisa menjadi jembatan bagi kemandirian ekonomi pascapembinaan,” kata Kristin.

Kegiatan yang diikuti oleh 14 Kepala UPT Pemasyarakatan se-Sulawesi Tengah, jajaran struktural, dan petugas ini berlangsung interaktif. Para peserta aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai pengembangan usaha berbasis pembinaan di satuan kerja masing-masing. Melalui kegiatan ini, Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Lapas bukan sekadar tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi dan lahirnya pelaku usaha mandiri. (IR)

 

 

Kontributor: Kanwil Ditjenpas Sulteng

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1