Kerajinan Napi Lapas Tembus Pasar Nasional

Subang - Narapidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Subang menciptakan kerajinan dari kertas koran dan rotan. Kerajinan tersbeut, diminati dari luar kota, karena sering diperkenalkan ke acara di berbagai daerah seperti Jakarta Convention Center (JCC), DIS, ataupun lainnya. Kepala Seksi Kegiatan Kerja Warga Binaan Lapas Subang I Wayan mengatakan, kegiatan yang dilakukan warga binaanya kini sudah diminati para pemesan dari luar Kabupaten Subang. Apalagi ketika diperkenalkan ke acara JCC, DIS dan lainnya, menjadikan tambahan pemesanan untuk produk-produk kerajinan Kabupaten Subang. Saat ini, ada 25 warga binaan yang terlibat dalam melakukan kerajinan yang terbuat dari ban, kertas koran, anyaman rotan sintetis. Pihaknya bekerjasama dengan PT Puriatama Subang untuk menghasilkan furniture. “Bahan tersebut, dimanfaatkan menjadi miniatur perahu, mobil dan lainnya sehingga memang terbentuk karya seni,” terangnya. Harga produk, Wayan mengatakan, untuk furnitur

Kerajinan Napi Lapas Tembus Pasar Nasional
Subang - Narapidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Subang menciptakan kerajinan dari kertas koran dan rotan. Kerajinan tersbeut, diminati dari luar kota, karena sering diperkenalkan ke acara di berbagai daerah seperti Jakarta Convention Center (JCC), DIS, ataupun lainnya. Kepala Seksi Kegiatan Kerja Warga Binaan Lapas Subang I Wayan mengatakan, kegiatan yang dilakukan warga binaanya kini sudah diminati para pemesan dari luar Kabupaten Subang. Apalagi ketika diperkenalkan ke acara JCC, DIS dan lainnya, menjadikan tambahan pemesanan untuk produk-produk kerajinan Kabupaten Subang. Saat ini, ada 25 warga binaan yang terlibat dalam melakukan kerajinan yang terbuat dari ban, kertas koran, anyaman rotan sintetis. Pihaknya bekerjasama dengan PT Puriatama Subang untuk menghasilkan furniture. “Bahan tersebut, dimanfaatkan menjadi miniatur perahu, mobil dan lainnya sehingga memang terbentuk karya seni,” terangnya. Harga produk, Wayan mengatakan, untuk furniture dibandrol Rp5 juta satu setnya, kertas koran menjadi rumah dibandrol Rp1,5 jutaan. Para warga binaannya juga mendapatkan fee dari situ. “Warga binaan yang kreatif tersebut, seperti pagi di sel, siang hari melakukan kerajinan dan nantinya ke sel lagi. “Hal kerajinan tersebut, sudah sekitar 10 tahun dilakukan. Ini sangat mengangkat kerativitas para napi di sini,” ungkapnya. Dijelaskan Wayan, para warga binaan yang melakukan kerajinan dan karya, pastinya berkelakuan baik dan akan diajukan remisi. “Kami berharap, para napi yang menghasilkan tersebut jika sudah keluar jangan bertindak kriminal lagi, tapi melanjutkan bakatnya dalam kerajinan ataupun kreativitas lainnya,” harapnya. Sementara itu, salah satu warga binaan Lapas Subang Heri Saputra (22) kasus narkoba  yang melakukan kerajinan mengatakan, dirinya merupakan pindahan dari Lapas Bulak Kapal. Heri mengaku menyalurkan bakatnya melakukan kerajinan dengan memanfaatkan kertas koran menjadi miniatur. Setiap kerajinannya terjual, Heri mendapatkan fee kisaran Rp100 ribu hingga Rp300 ribu tergantung dari kerumitan pembuatannya. “Itu lumayan. Kalau sudah bebas dari sini, niat saya mau buka gerai kerajinan patungan sama teman dan tidak mau pakai narkoba lagi,” ungkapnya.(ygo/vry) Sumber : pasundanekspres.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0