Khidmatnya Jumat Agung & Paskah di Rutan Ambon

Ambon, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon mengikuti ibadah “Jumat Agung” memperingati wafatnya Yesus Kristus,di Gereja Ebenhazer Rutan Bantul, Jumat (14/4). Suasana perayaan Jumat Agung benar-benar dirayakan secara khidmat oleh WBP Kristiani. Dalam isi khutbanya, Pendeta Nona M. Huwae mengatakan wafatnya Yesus di kayu salib membuktikan kepada umat manusia, yaitu penebusan, perdamaian, mengkuduskan, dan mendamaikan manusia. “Ada juga perjamuan kudus, yaitu dengan makan roti melambangkan pengorbanan Yesus Kristus diatas kayu salib dan darahnya tercurah, yang artinya tubuhnya dikorbankan,” katanya. Sementara itu, Kapala Rutan (Karutan) Ambon, Irhamudin meminta agar WBP semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. “Kiranya momen Jumat Agung ini dapat memberikan makna mendalam dalam mempertebal iman kerohanian,” pesannya. Ia juga menjelaskan pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua WBP

Khidmatnya Jumat Agung & Paskah di Rutan Ambon
Ambon, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon mengikuti ibadah “Jumat Agung” memperingati wafatnya Yesus Kristus,di Gereja Ebenhazer Rutan Bantul, Jumat (14/4). Suasana perayaan Jumat Agung benar-benar dirayakan secara khidmat oleh WBP Kristiani. Dalam isi khutbanya, Pendeta Nona M. Huwae mengatakan wafatnya Yesus di kayu salib membuktikan kepada umat manusia, yaitu penebusan, perdamaian, mengkuduskan, dan mendamaikan manusia. “Ada juga perjamuan kudus, yaitu dengan makan roti melambangkan pengorbanan Yesus Kristus diatas kayu salib dan darahnya tercurah, yang artinya tubuhnya dikorbankan,” katanya. Sementara itu, Kapala Rutan (Karutan) Ambon, Irhamudin meminta agar WBP semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. “Kiranya momen Jumat Agung ini dapat memberikan makna mendalam dalam mempertebal iman kerohanian,” pesannya. Ia juga menjelaskan pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua WBP untuk melaksanakan ibadah sesuai kepercayaannya masing-masing. “Semua diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk beribadah,” tambah Karutan. Sementara itu, beberapa penghuni rutan yang mengikuti perayaan tersebut mengatakan sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini. Mereka dapat mengikuti perayaan tersebut dengan khidmat walau berada di dalam penjara. [caption id="attachment_47712" align="alignleft" width="348"] Paskah Rutan Ambon[/caption] Sehari berselang, Sabtu (15/4) Rutan Ambon memperingati Paskah dengan khusyu. WBP Kristiani berbaur dengan petugas Rutan Ambon mengikuti jalannya ibadah di Gereja Ebenhazer yang dipimpin oleh Pendeta Nona M. Huwae. Dalam khutbahnya, Nona menceritakan  keteladanan, kisah kematian, serta kebangkitan Yesus Kristus. Para tahanan dan WBP juga diajak untuk terus mengikuti teladan dan berjalan bersama Yesus. “Jangan pernah meninggalkan Tuhan. Berjalanlah terus bersama Tuhan. Ikuti keteladanan-Nya dalam sikap sehari-hari,” pesan Nona Karutan Ambon, Irhamudin, berharap WBP bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik dari waktu ke waktu. “Rajin-rajinlah mengikuti ibadah setiap Hari Minggu, jangan lagi tunggu petugas panggil dari kamar ke kamar untuk ikut ibadah,” ujarnya. Resky Silvera, salah seorang WBP Rutan Ambon, merasakan sukacita besar dalam perayaan Paskah yang pertama baginya di Rutan Ambon. “Banyak hal positif yang diperolehnya selama berada di Rutan Ambon,” ungkap WBP yang divonis satu tahun penjara ini. [caption id="attachment_47719" align="alignleft" width="352"] penutupan rangkaian peringatan Paskah[/caption] Pada Senin (17/4), Karutan menutup secara resmi kegiatan perlombaan Paskah di Rutan Ambon serta membagikan hadiah secara langsung kepada para pemenang lomba. Ia mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah melaksanakan kegiatan ini hingga berjalan dengan aman dan lancar, “Semoga WBP lebih mempererat tali persaudaraan antar sesame sehingga terciptanya suasana harmonis serta kekeluargaan di dalam rutan,” harap Irhamudin. “Kegiatan seperti ini juga akan kami adakan bagi WBP yang beragama Islam pada saat Ramadhan nanti,” tambahnya. Salah satu WBP anggota tim okal grup Rutan Ambon, Buce, mengaku senang bisa menyemarakkan acara tersebut. “Ada kebanggaan tersendiri bisa menjadi salah satu personel tim ini karena diluar sana tidak pernah mengalaminya,” ungkap Buce. Selesai menutup kegiatan dan membagikan hadiah, acara dilanjutkan dengan makan patita oleh petugas dan seluruh warga binaan. “Melalui makan patita ini, saya ingin menumbuhkan rasa kebersamaan tanpa perbedaan antar petugas dan seluruh WBP agar dapat bersama-sama menciptakan Rutan Ambon yang aman, bersih, dan tertib,” tutup Karutan.       Kontributor: Rutan Ambon

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0