Kreatif, Lapas Tanjungpandan Olah Sampah Plastik Jadi Media Tanam Hidroponik

Kreatif, Lapas Tanjungpandan Olah Sampah Plastik Jadi Media Tanam Hidroponik

Belitung, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjungpandan berikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) keterampilan life skill yang murah, mudah, tetapi memiliki nilai ekonomi. Ide kreatif tersebut dimotori Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Riski, dengan mengumpulkan berbagai sampah botol plastik menjadi menjadi sesuatu yang bernilai guna untuk dijadikan media tanam hidroponik.

Ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/10) Riski menjelaskan ide tersebut berawal saat dirinya melihat tumpukan sampah yang mayoritas botol dan gelas plastik. Dari hasil konsultasi bersama Penyuluh Pertanian Kabupaten Belitung, ia mendapatkan penjelasan bahwa budidaya tanaman hidroponik tidak harus dengan bahan paralon yang baru dan persoalan tampak keren saja, tetapi bagaimana proses pengembangannya bersama masyarakat.

“Menanam dengan metode hidroponik termasuk barang baru bagi WBP yang biasa bercocok tanam secara konvensional sehingga membutuhkan edukasi khusus untuk mengenalkan pola menanam yang baru,” terang Riski.

Selanjutnya, ia mengumpulkan beberapa WBP dan mulai memberikan pelatihan secara mandiri. Mereka mengumpulkan sampah-sampah tersebut dan dibersihkan untuk dijadikan media tanam. Pihaknya juga berkonsultasi dengan Penyuluh Pertanian, termasuk belajar secara dalam jaringan.

Alhamdulillah, karena WBP juga semangat, kami menjadi lebih semangat untuk memulai kegiatan ini. Kami mulai dengan menanam tanaman cabai rawit, selada, dan sawi. Saya kira ini sangat cocok dilakukan di rumah. Hitungan saya cukup modal Rp100.000, sudah dapat dimulai dan akan melahirkan petani-petani kreatif cukup dari rumah,” urai Riski.

Ia juga memulai metode budidaya tanaman hidroponik dengan ikhtiar memikirkan lingkungan dengan menggunakan botol bekas sebagai bagian kampanye lingkungan. Saat ini saja, botol-botol yang dikumpulkan lebih dari ratusan botol dan gelas bekas. Semuanya diperolah dari tempat sampah Lapas dan sekitar Lapas.

“Setiap hari saya dan WBP membersihkan dan membuat bolong botol bekas menggunakan pipa besi yang dipanaskan. Jika kita tidak peduli lingkungan, maka botol bekas itu entah berada di mana saja. Botol dan barang bekas bisa berada di tumpukan sampah, tempat pemrosesan akhir, bahkan banyak muncul di muara lautan sehingga merusak ekosistem laut Belitung yang sangat kita cintai ini,” terang Riski.

Ia mengakui kegiatan menggunakan bahan bekas atau botol bekas masih minim apresiasi karena di mata sebagian masyarakat budidaya tanaman hidroponik yang bagus harus dibuat dari bahan-bahan mewah, baru, dan kokoh. Padahal, esensinya adalah memanfaatkan sesuai fungsinya. Apalagi, bagi WBP yang ketika bebas nanti mereka bingung untuk memulai usaha harus darimana, modalnya dari mana.

“Dengan pengalaman ini, kami berharap mereka bisa langsung memulai langkah baru tanpa harus beripikir luasnya lahan dan modal yang besar,” harap Riski.

Sementara itu, Romiwin Hutasoit selaku Kepala Lapas Tanjungpandan menjelaskan saat ini fokus pembinaan keterampilan yang dilakukan jajarannya adalah life skill. Pihaknya menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belitung untuk memberikan penyuluhan terkait budidaya pertanian yang dapat dikembangkan di Lapas.

“Beberapa waktu lalu kami melaksanakan pelatihan pertanian hidroponik dan hasilnya kini berhasil dikembangkan jajaran subseksi kegiatan kerja dengan teknik inovatif. Selain itu, kami juga mengembangkan inovasi blok hijau Lapas ke area lahan bekas lapangan olahraga. Lahan yang gersang kini sudah diolah menjadi lahan pertanian dengan 1.000 polybag cabai, pepaya California, dan sawi. Intinya, di Lapas ini kami buat istilahnya tidak ada lahan tidur dan WBP nganggur. Kita bergerak bersama-sama dengan kreasi dan inovasi untuk membunuh kejenuhan selama menjalankan pidana di Lapas dengan berbagai kegiatan bermanfaat,” pungkas Romiwin. (IR)

 

Kontributor: Lapas Tanjungpandan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0