Lapas Anak Tanjung Gusta Gelar UN Susulan
Medan -Â Setelah sempat gagal melaksanakan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK tahun 2015. Akhirnya Josua Fridholin Simbolon hari ini mengikuti ujian susulan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Klas IIA Tanjung Gusta Medan.
Pelajar SMK Negeri 12 Medan dengan jurusan pendidikan Nautica, terlihat serius melaksanakan ujian dengan sendiri di salah satu ruangan di Lapas Anak (LPA). Dengan pengawalan dari petugas ujian SMK Negeri 12 Medan dan petugas lapas.
Sesuai dengan UN yang berlaku, pelajar yang terjerat kasus narkoba itu melaksanakan ujian Bahasa Indonesia. Pelaksanaan ujian berdurasi 180 menit.
"Masalah UN susulan di Lapas Anak mulai hari ini sudah berlangsung," ucap Kepala Lapas Anak Klas IIa, Tanjung Gusta Medan, Winduarto, kepada fokusmedan.com, Senin.
Sementara itu, Sahduriman Kepala Seksi Pembinaan dan pendidikan LPA Klas IIA Tanjung Gusta, mengatakan, ujian susulan berlangsung l
Medan -Â Setelah sempat gagal melaksanakan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK tahun 2015. Akhirnya Josua Fridholin Simbolon hari ini mengikuti ujian susulan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Klas IIA Tanjung Gusta Medan.
Pelajar SMK Negeri 12 Medan dengan jurusan pendidikan Nautica, terlihat serius melaksanakan ujian dengan sendiri di salah satu ruangan di Lapas Anak (LPA). Dengan pengawalan dari petugas ujian SMK Negeri 12 Medan dan petugas lapas.
Sesuai dengan UN yang berlaku, pelajar yang terjerat kasus narkoba itu melaksanakan ujian Bahasa Indonesia. Pelaksanaan ujian berdurasi 180 menit.
"Masalah UN susulan di Lapas Anak mulai hari ini sudah berlangsung," ucap Kepala Lapas Anak Klas IIa, Tanjung Gusta Medan, Winduarto, kepada fokusmedan.com, Senin.
Sementara itu, Sahduriman Kepala Seksi Pembinaan dan pendidikan LPA Klas IIA Tanjung Gusta, mengatakan, ujian susulan berlangsung lancar yang dilakukan Josua sebagai peserta.
"Ujian tadi dari pagi sampai jam 11 siang berakhir," katanya.
Ujian susulan ini akan belangsung selama 4 hari, sejak tanggal 20-23 April 2015.
"Untuk pelaksaan ujian susulan ini, kita lakukan maksimal dengan memberikan fasilitas terbaik untuk pelaksanaan bagi peserta," ucap Sahduriman.
Pelaksaan ujian dilakukan secara tutup. Dia mengungkapkan bahwa anak binaan tersebut mampu menjalani dan menyelesaikan ujian ini. Pasalnya, pihaknya memberikan bantuan untuk Josua agar bisa belajar maksimal di Lapas.
Sebelumnya, Josua pada tanggal 13 April 2015 batal mengikuti UN, dikarenakan pihak sekolah tempat Josua mengenyam pendidikan di SMK Negeri 12 Medan tidak mengutus seorang gurunya pun sebagai pengawas ujian tersebut.(juve)
sumber:Â http://fokusmedan.com/