Lapas Atambua Latih Warga Binaan Produksi VCO dan Sabun Mandi
Atambua, INFO_PAS – Guna meningkatkan keterampilan dan kemandirian Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua menggandeng Pusat Pelatihan Misi Terpadu (PPMT) Soe menggelar Pelatihan Lanjutan Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun Mandi, Jumat (31/10).
Pelatihan yang berlangsung di Aula Lapas Atambua ini disampaikan secara daring melalui Zoom Meeting oleh instruktur PPMT Soe, Robert Sue, dan diikuti dengan antusias oleh perwakilan Warga Binaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada bidang penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Andra Sukabir, turut mendampingi peserta selama pelatihan. Instruktur memandu Warga Binaan secara interaktif mulai dari pengenalan bahan baku, proses parutan kelapa, fermentasi, hingga teknik penyaringan untuk menghasilkan VCO murni berkualitas premium yang diberi nama produk “La’Bua VCO.” Selain itu, Warga Binaan juga diajarkan cara mengolah residu dari proses pembuatan VCO menjadi sabun mandi alami, sebagai penerapan prinsip keberlanjutan.
Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berkelanjutan dengan PPMT Soe serta menegaskan pentingnya pembekalan keterampilan bagi Warga Binaan.
“Program ini bukan sekadar kegiatan pengisian waktu, tetapi investasi masa depan. Kami ingin setiap Warga Binaan memiliki modal keterampilan yang kuat agar setelah bebas mereka dapat hidup mandiri, produktif, dan siap menjadi wirausaha baru,” ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pemasyarakatan dalam mencetak Warga Binaan yang berdaya saing dan berkontribusi terhadap ekonomi kerakyatan. Produk VCO dan sabun mandi hasil karya Warga Binaan Lapas Atambua diharapkan mampu menembus pasar lokal dan nasional sebagai bukti nyata keberhasilan pembinaan.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang pelatihan. Salah seorang Warga Binaan, Niko, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut.
“Kami berterima kasih telah dibekali ilmu yang bermanfaat. Pembuatan VCO ini cocok diterapkan di daerah kami karena bahan bakunya mudah didapat. Semoga produk kami bisa dipasarkan dan menjadi sumber penghasilan bagi kami dan keluarga,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, Lapas Atambua tidak hanya melaksanakan fungsi pembinaan, tetapi juga turut berkontribusi dalam penguatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan potensi Warga Binaan. Kolaborasi antara petugas dan Warga Binaan menjadi langkah nyata menuju Pemasyarakatan yang semakin produktif. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Atambua
What's Your Reaction?


