Lapas Cilegon Panen 600 Kg Jagung Ungu

Lapas Cilegon Panen 600 Kg Jagung Ungu

Cilegon, INFO_PAS - Meski berada di lembaga pemasyarakatan (lapas), namun para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) masih bisa melakukan aktivitas positif. Seperti yang dilakukan di Lapas Kelas IIA Cilegon yang berhasil melakukan panen jagung ungu perdana, Kamis (24/12).

Panen perdana ini dipimpin Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten, Agus Toyib, didampingi Novita Ilmaris selaku Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Banten, Masjuno selaku Kepala Lapas (Kalapas) Cilegon Masjuno, serta perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Cilegon.

Panen jagung di lahan seluas 2.000 meter² ini menghasilkan 600 kilogram jagung ungu yang dibudidaya 20 WBP. Sebelumnya, lahan tersebut dipergunakan untuk budidaya golden melon yang merupakan salah satu produk unggulan Lapas Cilegon. Agar kondisi tanah kembali subur, untuk saat ini ditanam jagung ungu terlebih dulu dimana ini pertama kali jagung ungu berhasil panen diantara pertanian di Kota Cilegon.

Kakanwil Kemenkumham Banten, Agus Toyib, mengatakan budidaya jagung ungu merupakan satu hal positif bahwa di masa pandemi Coronavirus disease (COVID-19) bukan berarti tidak ada kegiatan pembinaan WBP. “Ini bukti nyata di masa pandemi COVID-19, Lapas Cilegon terus berproduktif dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” puji Agus.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Kanwil Kemenkumham Banten ini meminta depannya WBP memiliki keahlian yang berdaya guna saat kembali ke masyarakat. “Keterampilan perkebunan ini sebagai bekal bagi WBP saat kembali ke masyarakat nanti. Mereka bisa menjadi petani jagung maupun bertani sayur-mayur sehingga pembinaan yang dilakukan Lapas Cilegon benar-benar bermanfaat bagi mereka,” harap Agus.

Selanjutnya, Kakanwil berkesempatan menyantap jagung ungu hasil panen WBP Lapas Cilegon. “Jarang sekali saya lihat jagung seperti ini. Yang saya tahu jagung itu warna kuning. Ada juga yang putih. Rasanya memang tidak semanis jagung pada umumnya, tetapi teksturnya lebih pulen seperti ketan,” puji Agus.

Kepada Kakanwil, Masjuno selaku Kalapas Cilegon menerangkan budidaya jagung ungu merupakan program pembinaan keterampilan bidang pertanian serta merupakan salah satu upaya Lapas Cilegon untuk mendorong ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat di Kota Cilegon. Selain memiliki corak warna yang unik, jagung ini cocok untuk masyarakat yang ingin menurunkan berat badan karena mengandung kadar gula yang rendah.

“Jagung ini banyak diburu masyarakat karena memiliki kadar gula rendah. Rasanya pun cukup pulen dan enak seperti ketan,” ujar Masjuno.

Diketahui, jagung ungu ini kaya akan antioksidan sehingga memberi dampak baik bagi kesehatan. “Di masa pandemi, salah satu upaya agar tubuh tetap sehat dan bugar tentu didapat dari makanan yang bergizi. Jagung ungu menjadi salah satu alternatifnya," tambah Juno, sapaan akrabnya.

Ia berujar varietas jagung ungu yang belum banyak dikembangkan masyarakat Indonesia menjadi peluang tersendiri bagi Lapas Cilegon. WBP Lapas Cilegon pun mulai membudidayakan tanaman langka ini untuk memenuhi permintaan pasar lokal Cilegon maupun Banten bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Cilegon.

Dikatakan Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Zulkarnain, dalam 2.000 meter² lahan yang ditanami 4.200 bibit jagung ungu, bisa menghasil 600 kilogram jagung varietas unggulan yang akan dijual kepada pemesan. Panen jagung yang dikenal dalam bahasa Spanyol dengan sebutan Maiz Morado ini akan di-drop ke Dinas Pertanian Kota Cilegon untuk nantinya dipasarkan ke para pemasok jagung ungu di wilayah Cilegon dan sekitarnya.

“Jagung ini tidak memakan waktu lama dari masa tanam hingga panen. Hanya dalam kurun waktu 60 hari sudah bisa dipanen,” pungkas Zulkarnain.

 

 



Kontributor: Lapas Cilegon

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0