Lapas Geser Gelar Skrining TBC, Upaya Wujudkan Lingkungan Pemasyarakatan Sehat
Geser, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Geser melaksanakan kegiatan skrining Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) Tahun 2025 bagi seluruh Warga Binaan, Kamis (6/11). Kegiatan ini menjadi wujud kepedulian Lapas Geser terhadap kesehatan Warga Binaan sekaligus langkah nyata menciptakan lingkungan Pemasyarakatan yang sehat dan bebas TBC.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut kerja sama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Kementerian Kesehatan RI, dan World Health Organization (WHO) dengan target 100% pemeriksaan bagi seluruh Tahanan, Anak, Narapidana, dan Anak Binaan di Lapas, Rumah Tahanan Negara, serta Lembaga Pembinaan Khusus anak di seluruh Indonesia.
Kepala Lapas Geser, Mulyo Utomo, menjelaskan bahwa penanggulangan TBC menjadi salah satu prioritas nasional dan perhatian utama di lingkungan Pemasyarakatan.
“Penularan TBC cukup tinggi di lingkungan Lapas yang padat. Karena itu, skrining ini menjadi langkah preventif penting untuk mendeteksi dini kasus TBC agar dapat segera ditangani bersama Puskesmas Perawatan Geser. Dengan pemeriksaan rontgen dada dan tes dahak secara berkala, kami dapat mengidentifikasi Warga Binaan yang terpapar sebelum penyakit menyebar lebih luas,” ungkap Mulyo.
Ia juga mengapresiasi dukungan Klinik Cito dan Puskesmas Perawatan Geser atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Lapas Geser berkomitmen memberikan layanan kesehatan yang layak bagi seluruh Warga Binaan. Kami berharap kerja sama lintas sektor ini dapat terus diperkuat demi mewujudkan lingkungan Pemasyarakatan yang sehat, aman, dan mendukung proses pembinaan,” tambahnya.
Kegiatan skrining berjalan lancar dan kondusif. Proses dimulai dari pendaftaran, anamnesis, pemeriksaan fisik, rontgen dada, pemeriksaan dokter umum, hingga pengambilan sampel dahak dan pengisian data kesehatan.
Koordinator pelaksana proyek ACF TB area Papua & Maluku dari PT Cito, Doni Eko Nurmawan, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi antara Lapas Geser dan fasilitas kesehatan setempat.
“Kegiatan ini menjadi sarana memperkuat sinergi antara lapas dan faskes dalam pelaksanaan skrining TBC, sekaligus memperoleh data faktual terkait diagnosis kasus di lingkungan Pemasyarakatan,” terang Doni.
Sementara itu, Dokter Umum Puskesmas Perawatan Geser, Nurjana Fitria Rumanama, menuturkan bahwa dari sepuluh Warga Binaan yang mengikuti skrining, delapan di antaranya dinyatakan sehat, sedangkan dua lainnya menunjukkan hasil rontgen yang mengarah pada TBC.
“Petugas telah mengambil sampel dahak untuk pemeriksaan lanjutan di Laboratorium Puskesmas Perawatan Geser,” jelas Nurjana. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Geser
What's Your Reaction?


