Lapas Kupang Pasarkan Sasando Rote Buatan Warga Binaan Pemasyarakatan

Kupang, INFO_PAS – Sasando, alat musik petik tradisional asal Pulau Rote itu selalu menjadi pilihan oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sadar akan hal tersebut, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Dewasa Kupang tak menyia-nyiakan kesempata itu dengan membuat pembinaan keterampilan membuat sasando. Kepada INFO_PAS, Soeprapto Kepala Lapas Dewasa Kupang, Kamis (20/10) menyampaikan bahwa inisiatif itu berawal dari salah seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP), Mexen Pah yang memiliki keterampilan membuat sasando. Ia menyampaikan niatnya ke pihak Lapas untuk mengajarkan teman-temannya sesama WBP untuk membuat hiasan Sasando. Niat baik Mexen mendapat sambutan yang baik hingga pihak Lapas mulai memfasilitasi kegiatan membuat hiasan alat musik sasando di dalam Lapas serta menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. “Niat baik harus disambut baik juga. Kami pasti menyambut baik segala bentuk kegiatan yang bisa me

Lapas Kupang Pasarkan Sasando Rote Buatan Warga Binaan Pemasyarakatan
Kupang, INFO_PAS – Sasando, alat musik petik tradisional asal Pulau Rote itu selalu menjadi pilihan oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sadar akan hal tersebut, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Dewasa Kupang tak menyia-nyiakan kesempata itu dengan membuat pembinaan keterampilan membuat sasando. Kepada INFO_PAS, Soeprapto Kepala Lapas Dewasa Kupang, Kamis (20/10) menyampaikan bahwa inisiatif itu berawal dari salah seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP), Mexen Pah yang memiliki keterampilan membuat sasando. Ia menyampaikan niatnya ke pihak Lapas untuk mengajarkan teman-temannya sesama WBP untuk membuat hiasan Sasando. Niat baik Mexen mendapat sambutan yang baik hingga pihak Lapas mulai memfasilitasi kegiatan membuat hiasan alat musik sasando di dalam Lapas serta menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. “Niat baik harus disambut baik juga. Kami pasti menyambut baik segala bentuk kegiatan yang bisa memberi dampak positif bagi WBP. Apalagi kami tidak harus mendatangkan instruktur dari luar, karena yang menjadi instruktur adalah dari WBP sendiri. Tentunya kami berharap kegiatan pengayaan keterampilan ini akan terus berlanjut,” ujar Soeprapto. Sasando hasil karya WBP dipasarkan pada toko pusat oleh-oleh khas di kota NTT dengan harga yang relatif terjangkau. Untuk hiasan Sasando dijual dengan harga Rp. 35.000 sampai Rp. 150.000. “Tidak hanya Sasando dalam bentuk hiasan saja yang dibuat oleh WBP. Mereka juga membuat Sasando yang bisa dimainkan sebagai alat musik yang dijual dengan kisaran harga mulai Rp. 1.000.000,” imbuhnya. (NH)   Kontributor : Fernando Dalla

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0