Lapas Over Kapasitas Buat Radikalisme Tumbuh Subur

depoknews.com — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan deradikalisasi dan pencegahan penyebaran paham radikalisme. Pencegahan itu juga dilakukan di dalam lapas karena banyaknya penyebaran paham radikalisme di sejumlah lapas akibat kelebihan kapastitas. “Upaya deradikalisasi di lapas juga kami lakukan karena lapas terlalu over kapasitas, misalnya para teroris yang dipenjara ‘reuni’ dan melakukan doktrin di dalam lapas,” kata Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris di Kampus UI, Depok, Rabu (17/09). Idris mengatakan, sumber daya manusia di dalam lapas yang tak berkembang serta terbatasnya jumlah kuantitas dan ilmu membuat paham radikalisme bisa menyebar di lapas. “Bahwa dikatakan ayo ikut maka jadi penghuni surga. Lihat saja Pimpinan ISIS sudah terang – terangan malah bebas tak dijerat karena tak ada bukti, hukum kita sangat lemah. Padahal ini yang merusak,” tandasnya. Dikatakan Irfan, teroris tak terlihat se

Lapas Over Kapasitas Buat Radikalisme Tumbuh Subur
depoknews.com — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan deradikalisasi dan pencegahan penyebaran paham radikalisme. Pencegahan itu juga dilakukan di dalam lapas karena banyaknya penyebaran paham radikalisme di sejumlah lapas akibat kelebihan kapastitas. “Upaya deradikalisasi di lapas juga kami lakukan karena lapas terlalu over kapasitas, misalnya para teroris yang dipenjara ‘reuni’ dan melakukan doktrin di dalam lapas,” kata Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris di Kampus UI, Depok, Rabu (17/09). Idris mengatakan, sumber daya manusia di dalam lapas yang tak berkembang serta terbatasnya jumlah kuantitas dan ilmu membuat paham radikalisme bisa menyebar di lapas. “Bahwa dikatakan ayo ikut maka jadi penghuni surga. Lihat saja Pimpinan ISIS sudah terang – terangan malah bebas tak dijerat karena tak ada bukti, hukum kita sangat lemah. Padahal ini yang merusak,” tandasnya. Dikatakan Irfan, teroris tak terlihat secara fisik, karena itu sebanyak 36 WNI pun pergi ke Syiria bergabung bersama kelompok ISIS. “Semua usia sekolah, bergerilya terutama anak muda. Kita harus pertegas aturan hukum keimigrasian bahwa menurut mereka jihad versi mereka enggak apa – apa akan masuk surga,” paparnya. Irfan menyatakan bahwa data kepolisian ada 10 WNI yang telah kembali ke tanah air dan dikhawatirkan akan menyebarkan paham radikalisme di Indonesia. “Kita ikut pantau yang sudah kembali,” ujarnya. (Akbar)   Sumber: http://depoknews.com/

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0