Lapas Pangkapinang Sambut Kunjungan Mahasiswa FH UBB, Tinjau Proses Pembinaan Warga Binaan

 Lapas Pangkapinang Sambut Kunjungan Mahasiswa FH UBB, Tinjau Proses Pembinaan Warga Binaan

Pangkalpinang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang sambut kunjungan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, Selasa (14/10). Sebanyak 31 mahasiswa didampingi oleh Dosen Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, Dwi Haryadi, hadir di Lapas Pangkalpinang untuk menilik langsung proses pembinaan Warga Binaan di Lapas dalam kegiatan observasi mata kuliah Penologi.

Kepala Lapas Pangkalpinang, Sugeng Indrawan, menyambut baik inisiatif positif para mahasiswa yang datang untuk belajar langsung mengenai praktik Sistem Pemasyarakatan. Menurutnya, mahasiswa merupakan corong penerus bangsa yang perlu mengetahui berbagai kegiatan pembinaan, baik di bidang kemandirian maupun kerohanian,yang dilaksanakan di Lapas.

“Lapas kami terbuka untuk kegiatan akademik. Seluruh pembinaan dijalankan semaksimal mungkin sesuai sarana dan prasarana agar Warga Binaan memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat dengan bekal positif,” ujar Sugeng.

Ia juga berharap para mahasiswa menjadi jembatan informasi bagi masyarakat umum agar mengetahui kehidupan di balik tembok Lapas tidak selalu negatif.  “Kami ingin masyarakat tahu bahwa di Lapas ada banyak kegiatan positif dan produktif yang membina Warga Binaan menjadi pribadi yang lebih baik,” harap Sugeng.

Sementara itu, Dwi Haryadi selaku dosen pembimbing mengapresiasi kesempatan yang diberikan Lapas Pangkalpinang kepada mahasiswanya. Kunjungan ini memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk memahami penerapan ilmu penologi di lapangan. “Kami ingin mahasiswa memahami bahwa teori Penologi tidak berhenti di ruang kelas, tetapi hidup dalam praktik pembinaan dan pemasyarakatan di Lapas,” ucapnya.

Dalam sesi tanya jawab, dua mahasiswa tampak antusias menyampaikan pertanyaan kepada pihak Lapas. Dwi Fadillah menanyakan cara mengatasi persoalan over kapasitas yang mencapai 120%. Menanggapi hal tersebut, pihak Lapas menjelaskan kondisi tersebut merupakan tantangan yang melekat bagi Lapas, namun mereka tetap berkomitmen menjalankan pembinaan dengan strategi keamanan yang humanis agar seluruh Warga Binaan mendapatkan hak dan pembinaan yang layak.

Sementara itu, Nabila Sahan bertanya mengenai ragam kegiatan pembinaan dan perlakuan terhadap Narapidana tindak pidana korupsi (tipikor). Pihak Lapas merespon bahwa seluruh Warga Binaan memperoleh pembinaan yang sama tanpa perbedaan. Yang membedakan hanya pada hak integrasi karena bagi Narapidana tipikor terdapat kewajiban membayar denda dan uang pengganti sebagai bagian dari proses hukum mereka.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa juga diajak meninjau langsung area kegiatan kerja, termasuk unit agribisnis dan hidroponik. Mereka bahkan berkesempatan ikut memanen daun selada hasil budidaya Warga Binaan yang merupakan salah satu program pembinaan kemandirian di Lapas Pangkalpinang.

Kegiatan ini memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya berfokus pada disiplin dan tata tertib, tetapi juga pada pemberdayaan dan keterampilan produktif, sekaligus mempererat sinergi antara dunia akademik dan Pemasyarakatan dalam menumbuhkan kesadaran hukum dan nilai kemanusiaan. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Pangkalpinang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0