Lapas Pasir Putih Nusakambangan Beri Pelatihan Life Management Untuk WBP

Nusakambangan, INFO_PAS – Sebanyak 30 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih Nusakambangan Ikuti pelatihan Conflict Management Training (CMT) dan Life Management Training (LMT). Mendatangkan Tim Fasilitator Dirjen Pemasyarakatan, Search for Common Ground (SFCG) kegiatan dilaksanakan selama 5 hari sejak hari Senin (24/8), kegiatan ini ditutup oleh Kepala Lapas Pasir Putih, Hendra Eka Putra, Jumat (28/8). “Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang warga binaan, terdiri dari 10 WBP teroris ,10 WBP kasus narkoba, 8 WBP kasus pembunuhan dan 2 WBP mony laundry, ungkap Hendra saat dikonfirmasi oleh INFO_PAS. Dalam kegiatan tersebut, para Narapidana Resiko Tinggi (NRT) tersebut dibekali bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain, cara berfikir dan berbahasa yang positif dalam kehidupannya, rasa empati terhadap sesam, dapat mengelola amarah, membangun kepercayaan, teknik bagaimana melaksa

Lapas Pasir Putih Nusakambangan Beri Pelatihan Life Management Untuk WBP
Nusakambangan, INFO_PAS – Sebanyak 30 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih Nusakambangan Ikuti pelatihan Conflict Management Training (CMT) dan Life Management Training (LMT). Mendatangkan Tim Fasilitator Dirjen Pemasyarakatan, Search for Common Ground (SFCG) kegiatan dilaksanakan selama 5 hari sejak hari Senin (24/8), kegiatan ini ditutup oleh Kepala Lapas Pasir Putih, Hendra Eka Putra, Jumat (28/8). “Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang warga binaan, terdiri dari 10 WBP teroris ,10 WBP kasus narkoba, 8 WBP kasus pembunuhan dan 2 WBP mony laundry, ungkap Hendra saat dikonfirmasi oleh INFO_PAS. Dalam kegiatan tersebut, para Narapidana Resiko Tinggi (NRT) tersebut dibekali bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain, cara berfikir dan berbahasa yang positif dalam kehidupannya, rasa empati terhadap sesam, dapat mengelola amarah, membangun kepercayaan, teknik bagaimana melaksanakan negosiasi dan mediasi, serta merencanakan kehidupan pasca dari lapas. Sigit Budiyanto salah seorang dari Tim Fasilitator dari Dirjen PAS menjelaskan bahwa NRT perlu mendapat materi dan pemahaman dari kegiatan tersebut. Dimana dalam kehidupan sebagai narapidana, lebih cenderung menyelesaikan masalah dengan jalan kekerasan. “Dalam pelatihan ini, narapidana diajarkan bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara konstruktif, bukan secara destruktif. Penyelesaian masalah secara konstruktif mengedepankan penyelesaian masalah secara jalan damai dan mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan konflik, bukan dengan kekerasan,” ujar Sigit. Sementara itu, peserta kegiatan sangat terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan yang disajikan oleh tim fasilitator. Para NRT menyatakan bahwa kegiatan yang telah mereka ikuti sangat bagus diberikan kepada narapidana khususnya kasus terorisme terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi. (NH) Kontributor : Syamsir Alam

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0