Lapas Pasirpangaraian Kembangkan Tanaman Pangan Panen Jangka Pendek

Pasirpangaraian - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Pasirpangaraian lebih memilih mengembangkan berbagai jenis tanaman pangan yang bisa dipanen dalam waktu jangka pendek, antara dua atau tiga bulan. Hal ini juga mengajarkan warga binaan cara bercocok tanam. Pengembangan tanaman pangan di lahan 1 hektar di pekarangan Lapas dipilih untuk menggantikan tanaman buah naga. Tanaman pangan seperti jagung, terong, cabe, tomat, pepaya, bawang merah sebagai tanaman sela, dan lainnya, dipilih karena bisa dinikmati oleh warga binaan, dan selebihnya dijual. Kepala Lapas Klas II B Pasirpangaraian Misbahuddin mengakui dalam pengembangan tanaman pangan ini, pihak Lapas bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Rohul, dibantu dana koperasi Lapas, dan ada sedikit dana bantuan dari DIPA. Tujuan utamanya adalah menanamkan budaya menanam kepada warga binaan. Pada panen tahap pertama, pihak Lapas telah memanen jagung sekira 8 ton dan panen cabe merah hing

Lapas Pasirpangaraian Kembangkan Tanaman Pangan Panen Jangka Pendek
Pasirpangaraian - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Pasirpangaraian lebih memilih mengembangkan berbagai jenis tanaman pangan yang bisa dipanen dalam waktu jangka pendek, antara dua atau tiga bulan. Hal ini juga mengajarkan warga binaan cara bercocok tanam. Pengembangan tanaman pangan di lahan 1 hektar di pekarangan Lapas dipilih untuk menggantikan tanaman buah naga. Tanaman pangan seperti jagung, terong, cabe, tomat, pepaya, bawang merah sebagai tanaman sela, dan lainnya, dipilih karena bisa dinikmati oleh warga binaan, dan selebihnya dijual. Kepala Lapas Klas II B Pasirpangaraian Misbahuddin mengakui dalam pengembangan tanaman pangan ini, pihak Lapas bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Rohul, dibantu dana koperasi Lapas, dan ada sedikit dana bantuan dari DIPA. Tujuan utamanya adalah menanamkan budaya menanam kepada warga binaan. Pada panen tahap pertama, pihak Lapas telah memanen jagung sekira 8 ton dan panen cabe merah hingga 1 ton. Selain dibagi-bagikan ke anggota Lapas, jagung juga dinikmati warga binaan, dan selebihnya dijual ke pasar. "Sebelumnya kami menanam semangka. Tanaman yang bisa menghasilkan selama dua atau tiga bulan yang kita pilih," ujar Misbahuddin, Jumat (11/9/15). "Kita pilih tanaman yang bisa panen jangka pendek, sehingga bervariasi dan tidak menunggu lama. Hasilnya pun bisa dinikmati oleh warga binaan," tambahnya. Selain itu, sambung Misbahuddin, Lapas juga tengah mengembangkan tanaman yang sedang tren saat ini, seperti jahe merah, sebab paling banyak dicari banyak orang untuk obat. "Dua bulan saya disini (menjabat), saya merubah sistem disini, termasuk membuat perkebunan di pekarangan yang ada," jelasnya. Misbahuddin menambahkan bahwa dengan menanam sendiri tanaman pangan dan sayuran, hal itu membantu pihak Lapas. Apalagi, saat ini, kebanyakan sayuran di Rohul masih didatangkan dari luar daerah.(zal) Sumber : riauterkini.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0