Lapas Pekanbaru Panen 11 Ribu Lele dengan Sistem Longyam

Pekanbaru, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru sukses panen perdana budidaya ikan lele dengan sistem longyam sebanyak 11.000 ekor, Kamis (4/1). Panen lele terbagi atas dua kolam yang maing-masing berjumlah 5.000 dan 6.000 ekor. Sistem longyam atau dalam Bahasa Sunda berarti balong dan hayam merupakan perpaduan kegiatan budidaya yang saling menguntungkan. Selain memanen ikan, sistem ini pun dapat memanen ayam dari kegiatan peternakan ayamnya dimana kotoran ayam yang jatuh ke kolam akan menghasilkan pakan alami berupa plankton yang sangat berguna bagi pertumbuhan ikan. Sisa kotoran juga bisa menjadi pupuk yang secara kontinu menyuburkan kolam. “Mari kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa kita bisa berprestasi dan berguna bagi bangsa ini,” ajak Kepala Lapas (Kalapas) Pekanbaru, Yulius Sahruzah, saat menimbang hasil panen. Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau, Lilik Sujandi, juga menyampaikan apresiais atas panen lele di Lapas

Lapas Pekanbaru Panen 11 Ribu Lele dengan Sistem Longyam
Pekanbaru, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru sukses panen perdana budidaya ikan lele dengan sistem longyam sebanyak 11.000 ekor, Kamis (4/1). Panen lele terbagi atas dua kolam yang maing-masing berjumlah 5.000 dan 6.000 ekor. Sistem longyam atau dalam Bahasa Sunda berarti balong dan hayam merupakan perpaduan kegiatan budidaya yang saling menguntungkan. Selain memanen ikan, sistem ini pun dapat memanen ayam dari kegiatan peternakan ayamnya dimana kotoran ayam yang jatuh ke kolam akan menghasilkan pakan alami berupa plankton yang sangat berguna bagi pertumbuhan ikan. Sisa kotoran juga bisa menjadi pupuk yang secara kontinu menyuburkan kolam. “Mari kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa kita bisa berprestasi dan berguna bagi bangsa ini,” ajak Kepala Lapas (Kalapas) Pekanbaru, Yulius Sahruzah, saat menimbang hasil panen. Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau, Lilik Sujandi, juga menyampaikan apresiais atas panen lele di Lapas Pekanbaru. Bahkan ia ikut menarik jala yang ada di kolam. “Kegiatan ini dikatakan berhasil apabila banyak melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sehingga berdaya guna pada masyarakat banyak,” tuturnya. [caption id="attachment_54339" align="aligncenter" width="300"] panen lele Lapas Pekanbaru[/caption] Bibit ikan lele ukuran 3-5 cm diperoleh dengan harga Rp.150/ekor dengan pakan selama 80 hari sebanyak 10 karung (50 kg) seharga Rp.385.000/karung sehingga modal yang dikeluarkan untuk budidaya ini adalah sebesar Rp. 4.600.000 (bibit Rp. 750.000 dan pakan Rp. 3.850.000). Totalnya, panen lele Lapas Pekanbaru berjumlah 522 kg yang langsung ditampung oleh penampung lokal dari Rumbai Pekanbaru dengan harga Rp. 14 ribu/kg sehingga total berjumlah Rp. 7.308.000. Adapun estimasi keuntungan yang diperoleh dari budidaya ikan lele selama 80 hari adalah Rp.2.708.000 dengan ukuran kolam sebesar 5 x 12 meter. “Tentu bukan keuntungan semata yang menjadi target kegiatan ini, melainkan suatu kebahagian dan kebanggaan karena saat ini lapas bukan lagi lagi dianggap instansi yang banyak menghabiskan uang rakyat namun dapat memberikan sesuatu pemasukan ke kas negara melalui penjualan hasil budidaya ikan tersebut. Kami akan terus meningkatkan hasil produksi melalui kegiatan bimbingan kerja baik dalam bidang pertanian, peternakan, maupun perikanan,” janji Kalapas.     Kontributor: Lapas Pekanbaru

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0