Lapas & Rutan Berpartisipasi dalam Bakti Sosial Serentak di 30 Provinsi

Manado, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Manado berkolaborasi dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Kedokteran (Kagamadok), Asosiasi Rumah Sakit TNI-Polri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia, Klub Gowes Komunitas Kesehatan Indonesia, dan komponen masyarakat lainnya gelar bakti sosial serentak di 30 provinsi Indonesia, Sabtu (5/2). Bertajuk "Berkolaborasi Mengabdi dengan Hati," Rutan Manado menjadi tempat pelaksanaan bakti sosial di Sulawesi Utara.
Pembukaan bakti sosial serentak secara virtual diawali dengan laporan panitia pelaksanaan kegiatan, dilanjutkan dengan sejumlah sambutan dari Dodot Adikoeswanto selaku Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN, Budy Sulistya selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit TNI-Polri, Edward O.S. Hiariej selaku Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) RI, dan Ali Ghufron Mukti selaku Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Selain itu, dilakukan pula pemberian penghargaan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) oleh Ketua MURI, Jaya Suprana, kepada penyelenggara kegiatan.
Usai pembukaan, dilanjutkan dengan bakti sosial serentak, seperti vaksinasi Coronavirus disease (COVID-19) dosis I dan booster, penyuluhan kesehatan oleh BKKBN tentang IVA Pap Smear untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan, pengobatan massal oleh Rumah Sakit Wolter Monginsidi, dan pemeriksaan lab sederhana oleh Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sulawesi Utara. Terkait sarana dan prasarana, Rutan Manado didukung oleh Komando Distrik Militer (Kodam) XIII Merdeka Sulawesi Utara melalui Perhubungan Angkatan Darat Kodam.
“Saya atas nama pribadi dan segenap jajaran Rutan Manado mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi terkait yang telah membantu pelaksanaan bakti sosial. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami di Rutan Manado, baik untuk WBP maupun petugas. Semoga sinergi yang baik ini dapat terlaksana secara berkelanjutan,” harap Kepala Rutan (Karutan) Manado, Yusep Antonius.
Hal senada disampaikan Kepala Rumah Sakit TK. II R.W Monginsidi, Kolonel Ckm dr.Fredrik P.D. "Kami berterima kasih kepada seluruh pihak terkait yang membantu pelaksanaan bakti sosial sehingga bisa terselenggara dengan baik," ujarnya.
Di tempat berbeda, Rutan Kelas IIB Serang menyelenggarakan vaksinasi dosis I dan II bagi WBP sebagai bagian dari bakti sosial bersama Rumah Sakit TNI-AD dan BKKBN Provinsi Banten, Sabtu (5/2). Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Memorandun of Understanding kerja sama bakti sosial antara Rutan Serang, Rumah Sakit Kencana Serang, dan BKKBN Provinsi Banten meliputi vaksinasi dosis I, II, dan booster, pengobatan massal, serta penyuluhan kesehatan bagi WBP dan petugas Rutan Serang.
Kepala Divisi Pemasayarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Banten, Masjuno, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rumah Sakit Kencana Serang, BKKBN Provinsi Banten, dan Asosiasi TNI-Polri yang telah bersedia menggelar bakti sosial di Rutan Serang. Di tengah meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi COVID-19, kegiatan seperti ini sangatlah membantu, khususnya bagi WBP. Selain membentengi WBP dengan pemberian vaksin, penyuluhan kesehatan juga memberikan pemahaman menjalani pola hidup yang sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.
“Di luar sana angka yang terinfeksi mulai mengalami peningkatan. Walaupun di sini belum ada laporan yang terinfeksi, namun bukan berarti hal ini tidak mungkin terjadi. Bisa saja virus dibawa WBP yang baru dititipkan dari tempat penahanan awal atau dari petugas yang kurang menjaga protokol kesehatan selama berada di luar jam kerja,” kata Masjuno.
“Dengan kegiatan sosial seperti ini, semoga kita semua memahami cara hidup sehat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan terhindar dari penularan virus,” tambahnya.
Kepala Rumah Sakit Kencana Serang, Letkol Muklas, juga berterima kasih kepada Rutan Serang yang telah memfasilitasi kegiatan sosial tersebut dengan baik. Ia menyebut kerja sama bidang kesehatan seperti ini harus terus berjalan guna membantu masyarakat yang tidak mampu dan mengedukasi pentingnya pola hidup sehat.
“Ini sangat luar biasa sekali. Saya kagum dengan kesiapan dan sambutan dari Rutan Serang untuk penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga ke depannya kita dapat terlibat kembali dalam menyelenggarakan bakti sosial seperti ini,” harap Letkol Muklas.
Dalam bakti sosial tersebut, sebanyak 70 WBP yang mengikuti penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis. WBP perempuan juga dapat melakukan Pap Smear untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks).
Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Banten, Aan Jumhana, mengatakan Pap Smear sangatlah penting dilakukan bagi perempuan. Selain mendeteksi kanker serviks, Pap Smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker.
“Kami sangat terkejut, ternyata setelah diberikan penyuluhan kesehatan, banyak WBP perempuan yang mau mengikuti pengobatan massal dan Pap Smear mengingat kanker serviks merupakan pembunuh nomor dua setelah kanker payudara. Pengecekan sejak dini sangatlah penting,” ungkap Aan.
Di tempat yang sama, Karutan Serang, Dody Naksabani, mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi yang terlibat dalam penyelenggaraan bakti sosial ini. Ia mengatakan kolaborasi seperti ini dilakukan untuk mengabdikan diri dengan menggunakan hati nurani.
“Ini namanya kolaborasi untuk mengabdikan diri dengan hati, bekerja sama melakukan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang memang memerlukan bantuan. Walaupun berada di dalam penjara, tapi WBP tetap bagian dari masyarakat. Yang membedakan mereka hanya sedang menjalani hukuman saja, selebihnya kita semua sama,” kata Dody.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan dan menurunkan tenaga ahli di bidangnya, yakni 59 tenaga kesehatan dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan TNI serta 30 tenaga kesehatan dari BKKBN Provinsi Banten. Mereka menyuntikkan vaksin kepada 165 WBP yang terbagi menjadi dua, yakni 27 WBP vaksinasi dosis I dan 138 WBP vaksinasi dosis II. Adapun WBP yang mengikuti penyuluhan kesehatan berjumlah 50 orang dan 24 WBP perempuan mengikuti Pap Smear.
Kegiatan serupa berlangsung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta, Sabtu (5/2). Dikatakan Kepala Lapas (Kalapas) Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, pihaknya menyediakan empat ruang, yakni Aula Gevangenis van Wirogunan yang menjadi ruang utama relay video streaming sekaligus lokasi vaksinasi booster, Bangsal Balai Kesehatan sebagai ruang Pap Smear dan program KB, Aula Sasana Krida Wiraguna sebagai lokasi penyuluhan kesehatan WBP, serta Ruang Kepala Subseksi Registrasi sebagai lokasi pendampingan psikologi bagi WBP.
“Kegiatan ini secara serentak digelar di 30 provinsi se-Indonesia dengan menjadikan 47 Lapas-Rutan sebagai sasaran bakti sosial, termasuk Lapas Yogyakarta,” terang Soleh.
Seeblumnya, Wamenkumham, Edward O.S. Hiariej, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya bakti sosial ini dan mengungkapkan pemberian vaksin dosis III dibutuhkan di Lapas se-Indonesia. "Kita ketahui bersama bahwa varian Omicron sedang marak-maraknya di tanah air. Di satu sisi kita tahu persis Lapas banyak terjadi over kapasitas sehingga tidak memungkinkan menerapkan protokol kesehatan, dalam hal ini physical distancing atau jaga jarak karena keterbatasan tempat sehingga harus membaur. Oleh karena itu, diselenggarakannya kegiatan ini tentu memberikan manfaat besar bagi WBP,” terangnya.
Sementara itu, Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengatakan pihaknya tengah mengupayakan BPJS bagi WBP. "Kami tengah memikirkan agar WBP menjadi peserta BPJS sehingga BPJS menjadi universal health coverage, termasuk WBP bisa terlindungi kesehatannya meskipun dalam keadaan yang sulit. Kami berharap tahun 2024 semua dapat menjadi peserta BPJS," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kagamadok, dr. Hasto Wardoyo, sekaligus Kepala BKKBN secara virtual menyampaikan bakti sosial ini merupakan wujud hadirnya pemerintah di tengah WBP. “Ada 47 titik yang kami lakukan bakti sosial. Hal ini berkat partisipasi dari semua pihak yang sudah mempersiapkan jauh-jauh hari dan sangat rapi. Pemerintah harus hadir di tengah WBP. Oleh karena itu, kami hadir di titik-titik di seluruh Indonesia,” jelas Hasto.
Dalam momen ini juga telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Lapas Yogyakarta, Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dr. Soetarto, dan perwakilan BKKBN D.I. Yogyakarta. Perjanjian tersebut menyepakati pelayanan kesehatan dan pelaksanaan program bangga kencana di lingkungan Pemasyarakatan. Kegiatan ini juga merupakan awal terjalinnya kersama untuk mengentaskan stunting.
“Kami berterima kasih karena BKKBN ke depan mengemban tugas untuk pengentasan stunting sehingga acara ini menjadi inspirator yang luar biasa bagi kami untuk nantinya bekerja sama dengan TNI-Polri dan Lapas untuk mengentaskan masyarakat dari stunting,” tambah Hasto.
Kegiatan ini turut dihadiri langsung Letkol Ckm dr. Zamroni selaku Kepala Rumah Sakit DKT dr. Soetarto, Budi Argap Situngkir selaku Kepala Kanwil Kemenkumham D.I. Yogyakarta, Maria Vianney Chinggih Widanarto selaku Inspektur Wilayah I BKKBN, serta Shodiqin selaku Kepala BKKBN D.I. Yogyakarta.
Lapas Kelas IIA Purwokerto juga berpartisipasi dalam bakti sosial serentak, Sabtu (5/2). Kegiatan ini merupakan sinergi Lapas Purwokerto dengan BKKBN melalaui Rumah Sakit TK. III Wijayakusuma untuk melaksanakan pengobatan massal bagi WBP. Ada pula vaksinasi booster bagi WBP bekerja sama dengan TNI-Polri dan Kagamadok.
Kalapas Purwokerto, Ignatius Gunaidi, sangat mengapresiasi vaksinasi booster bagi 200 WBP. “Vaksinasi sebagai serangkaian bakti sosial merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya di Lapas,” ujarnya.
Terkait gejala yang timbul nantinya pascavaksinasi, Lapas Purwokerto telah mempersiapkan obat-obatan yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut.
Selanjutnya, dilakukan penyuluhan kesehatan bersama Tim Penyuluh Kesehatan Rumah Sakit TK. III Wijayakusuma dan Lapangan Udara Jenderal Besar Sudirman, Purbalingga. Pada kesempatan itu, dr. Slamet Supriyadi dari Rumah Sakit Wijayakusuma memberikan pengetahuan terkait Scabies dan Tuberculosis (TBC). Ia menjelaskan cara menjaga diri dari kerentanan terkena penyakit kulit atau Scabies dan TBC.
Kemudian, dilanjutkan materi oleh dr. Prasetyo dan dr. Andika tentang cara hidup secara sehat dan memelihara kesehatan diri dengan baik, seperti melakukan hal-hal kecil yang sering disepelekan, seperti rajin mencuci tangan. WBP pun antusias mengikuti kegiatan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Lapas Perempuan Kelas III Ambon juga ambil bagian dalam pengabdian bagi masyarakat yang dilaksanakan secara serentak di Lapas/Rutan di 30 provinsi di Indonesia, Senin (7/2). Kegiatan tersebut terdiri dari penyuluhan kesehatan mental, ketahanan keluarga, dan kesehatan reproduksi serta bahaya narkoba, dilanjutkan dengan pengobatan massal, vaksinasi, dan pemeriksaan laboratorium sederhana
Turut hadir Kolonel dr. Bima Wisnu selaku Kepala Kesehatan Kodam XVI/Pattimura, Charles Brabas selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Saiful Sahri selaku Pelaksana Tugas Kadivpas Maluku, serta jajaran Lapas Perempuan Ambon. "Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi berbagai instansi. Tentu ini akan sangat bermanfaat bagi para WBP di Lapas," ucap Saiful.
Kegiatan ini, menurut Saiful, membuktikan pentingnya kolaborasi dalam mencapai kesuksesan. Menggandeng berbagai pihak untuk bekerja sama dengan misi yang sama dalam mencapai visi tertentu adalah langkah strategis yang diambil sehingga tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya WBP, dapat diberikan secara optimal.
“Bakti sosial ini menjadi bukti sinergi yang luar biasa dalam mendukung program pemerintah, khususnya bidang kesehatan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan secara berkesinambungan,” harapnya.
Sementara itu, Kalapas Perempuan Ambon, Ellen M. Risakotta, mengapresiasi kesediaan dan kolaborasi yang dilaksanakan beberapa institusi di Lapas Perempuan Ambon. “Saya harapkan bentuk pengabdian masyarakat ini akan terus berlanjut sebagai bentuk bukti nyata pelayanan terbaik dengan cara membina dan menjaga kesehatan yang manfaatnya sangat besar bagi WBP selama di Lapas,” harapnya.
Apresiasi juga disampaikan Perwakilan Kepala BKKBN Provinsi Maluku, Charles Brabas. “Kolaborasi ini telah menyatukan kita semua. Ternyata ada satu energi yang dirasakan sehingga dapat saling menguatkan antara kita dengan WBP sebagai keluarga yang akan berkesinambungan ke depannya,” ucapnya.
Sementara itu, dr. Bima Wisnu mewakiki Kodam XVI/Pattimura Kolonel menyampaikan terima kasih kepada pihak Lapas atas kolaborasi yang telah dilaksanakan ini. “Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program kita atau program rumah sakit untuk bakti sosial dalam membantu WBP dalam hal kesehatan,” tuturnya. (IR)
Kontributor: Rutan Manado, Rutan Serang, Lapas Yogyakarta, Lapas Purwokerto, LPP Ambon
What's Your Reaction?






