Jakarta, INFO__PAS – Sebanyak 152 narapidana perwakilan lapas/rutan seluruh Indonesia tampil memukau dalam drama musikal “Merah Putih Narapidanaâ€, Senin (23/4) malam di teater Taman Ismail Marzuki. Penampilan drama musikal tersebut merupakan puncak rangkaian Indonesian Prison Art Festival (IPAFest) yang telah dibuka untuk umum sejak pukul 10.00 WIB pagi.
Di hadapan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly, para narapidana unjuk kemampuan bermain teater layaknya aktor dan aktris profesional. Tak tampak rasa grogi walau harus tampil di hadapan ratusan pasang mata dari pelbagai kalangan, baik pemerintah maupun non-pemerintah.
“Kami ingin menunjukkan bawa Warga Binaan Pemasyarakatan mampu berkreasi seni seperti saudara kita di luar. Kita harus apresiasi dan akan meneruskan program ini. Semoga IPAFest akan menjadi kegiatan rutin kedepannya,†harap Yasonna.
[caption id="attachment_59997" align="aligncenter" width="300"] drama musikal Merah Putih Narapidana[/caption]
Drama musikal “Merah Putih Narapidana†bercerita tentang kehidupan narapidana bahwa di bawah binaan insan Pemasyarakatan, mereka hidup berdampingan dalam kerukunan. Mereka tidak terpecah belah walau berbeda agama, suku, dan ras karena jiwa mereka adalah Bhinneka Tunggal Ika, karena merah putih adalah mereka, karena Indonesia adalah tumpah darahnya, karena Sang Dwi Warna senantiasa menggelora dalam jiwa raganya.
Untuk itulah, mereka ada dan ingin berkarya. Tak peduli tempat terbatas, tak peduli berebut nafas, mereka tenggelam dalam kreativitas. Ingin rasanya menembus batas untuk karya yang berkualitas. Kala ada gesekan dan guncangan, pertahanan tetap dipertaruhkan karena mereka berada dalam kesatuan dan tidak ingin lagi melukakan.
"IPA Fest merupakan ajang untuk membuktikan bahwa keterbatasan dalam rumah tahanan bukan menjadi penghalang untuk berkreativitas," tambah Yasonna.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, memuji pelaksanaan IPAFest yang menampilkan hasil karya narapidana seluruh Indonesia. “Seni adalah olah rasa, merupakan unggapan dari hati yang terdalam. Ini terobosan yang membanggakan karena belum pernah ada, bahkan di internasional sekali pun,†tuturnya.
[caption id="attachment_59998" align="aligncenter" width="300"] Menkumham bersama Menkopolhukam[/caption]
Festival ini, lanjutnya, juga membuktikan bahwa pembinaan di lapas telah menunjukkan keberhasilan. “Lapas bukan lagi tempat pemenjaraan, namun tempat untuk membina para narapidana agar saat kembali ke masyarakat dalam menjadi orang yang berguna,†puji Wiranto.
Malam itu, IPAFest juga dikukuhkan menjadi festival seni dengan narapidana terbanyak, tak hanya di level nasional, namun juga dunia. Hal ini disampaikan oleh Chief Executive Officer dan penggagas MURI, Jaya Suprana. “Ini bukan hanya rekor nasional, tapi rekor dunia,†ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan dari seluruh hadirin.
Drama musikal “Merah Putih Narapidana†merupakan salah satu rangkaian acara IPAFest yang digelar tanggal 23-24 April 2018 di Taman Ismail Marzuki sebagai rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54. Tak hanya teater, festival ini juga diisi dengan penampilan musik dan tari narapidana, pameran lukisan, pameran arsip , pameran fotografi, serta festival kuliner.