Lapas Sukabumi Bekali Bekali Warga Binaan Dengan Ilmu dan Keterampilan

Sukabumi - Membangun sebuah karakter kepribadian seorang narapidana, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun tidak bagi Muhammad Latif Safihudin (53). Pria yang kini menjabat Kepala Lapas (Kalapas) Kelas III B Nyomplong Kota Sukabumi tersebut, banyak disegani bawahannya.

Pantas saja, pria kelahiran Cianjur, 26 September 1962 ini terkenal akan keramahannya dan banyak meraih penghargaan selama menjabat sebagai Kalapas.

[caption id="attachment_15730" align="alignright" width="150"]Kalapas Sukabumi Muhammad Latif Safihudin Kalapas Sukabumi Muhammad Latif Safihudin[/caption]

Tidak hanya tegas, Latif begitu sapaan akrabnya, juga k

Lapas Sukabumi Bekali Bekali Warga Binaan Dengan Ilmu dan Keterampilan
Sukabumi - Membangun sebuah karakter kepribadian seorang narapidana, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun tidak bagi Muhammad Latif Safihudin (53). Pria yang kini menjabat Kepala Lapas (Kalapas) Kelas III B Nyomplong Kota Sukabumi tersebut, banyak disegani bawahannya.

Pantas saja, pria kelahiran Cianjur, 26 September 1962 ini terkenal akan keramahannya dan banyak meraih penghargaan selama menjabat sebagai Kalapas.

[caption id="attachment_15730" align="alignright" width="150"]Kalapas Sukabumi Muhammad Latif Safihudin Kalapas Sukabumi Muhammad Latif Safihudin[/caption]

Tidak hanya tegas, Latif begitu sapaan akrabnya, juga kerap mengajak warga binaannya untuk lebih dekat dengan Tuhannya masing-masing. tidak heran jika ia sering mengadakan kegiatan keagaamaan, salah satunya membangun kegiatan DKM warga binaannya tersebut.

“Sesuai dengan program yang ditentukan oleh pemerintah untuk mencerdaskan bangsa, maka kita pun sebagai pekerja Lapas turut membangun warga binaan. Kita membuat program-program yang bermanfaat bagi mereka seperti program kegiatan Cinta Tanah Air, Pramuka, pesantren dan lainnya,” terang Latif Safihudin kepada Radar Sukabumi.

Bahkan bapak tiga orang anak ini senantiasa membekali warga binaan Lapas Nyompolong dengan ilmu-ilmu ekonomi kreatif, agar setelah keluar dari Lapas nanti, mereka memiliki ilmu keterampilan dalam berbagai bidang.

“Kita ada belajar teknik pengelasan, usaha laundry, steam motor, menjahit dan usaha ternak ikan, supaya mereka ini stelah keluar dari Lapas tidak bingung mau cari kerja dimana. Karena, kalau mereka punya keterampilan mereka bisa buka usaha sendiri atau kerja punya keterampilan,”imbuhnya.

Sementara itu, sebagai Kalapas dirinya tak hanya ikut mensejahterakan warga binaannya, tetapi juga turut meningkatkan pelayanan di lembaga tempat ia bertugas. Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan hak-hak untuk bisa mendapatkan revisi bagi para napi, serta pelayanan prima bagi keluarga napi yang ingin menjenguk bebas biaya tanpa ada pungutan biaya apapun.

[caption id="attachment_15731" align="aligncenter" width="300"]Usaha Pencucian Motor untuk pembinaan Napi Usaha Pencucian Motor untuk pembinaan Napi[/caption]

Menyambut HUT Kota Sukabumi 1 April 2015 ini, Latif berharap Kota sukabumi bisa semakin maju dan sukses, dan pemerintah bisa memperhatikan para napi Kelas III B Nyomplong salah satunya supaya pemerintah mau membangunkan sebuah masjid untuk para warga binaannya ini. Lantaran selama ini para napi hanya menggunakan lapang untuk salat Jumat dan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.(wdy/t)

sumber: Lapassukabumi.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0