Malam Siwaratri, Lapas Tabanan Fasilitasi Petugas dan Warga Binaan Laksanakan Perenungan Diri
Tabanan, INFO_PAS – Bertepatan dengan Rahina Kajeng Kliwon Uwudan, Anggara Kasih Kulantir, petugas dan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan umat Hindu laksanakan kegiatan Malam Siwaratrim, Selasa (9/1). Kegiatan Malam Siwaratri diawali dengan persembahyangan bersama di halaman Pura Swagina Lapas Tabanan dipimpin oleh Pemangku.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik, Agung Wisnuputra Dalem, mengatakan kegiatan Malam Siwaratri merupakan bentuk pemenuhan hak-hak Warga Binaan, salah satunya pembinaan kepribadian kerohanian. “Kami berharap dengan kegiatan ini Warga Binaan meningkatkan spiritual mereka sehingga menjadi bekal dan tuntunan selama menjalani masa pidana di Lapas,” harapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Lapas Tabanan, Muhamad Kameily. Selain kewajiban sebagai umat Hindu, kegiatan Malam Siwaratri juga merupakan salah satu bentuk pembinaan yang diberikan Lapas Tabanan kepada Warga Binaan, yaitu pembinaan kepribadian kerohanian.
“Saya berharap dengan mengikuti kegiatan ini menjadi sarana bagi Warga Binaan, khususnya teman-teman yang beragama Hindu, untuk dapat merenungkan atau introspeksi diri akan perbuatan-perbuatan yang dilakukan di masa lalu sehingga dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik,” ucap Kameily.
Salah seorang Warga Binaan yang mengikuti kegiatan Malam Siwaratri, Agung, merasa bersyukur masih bisa mendapatkan kesempatan mengikuti ritual meskipun dari dalam Lapas. “Saya bersyukur masih bisa mengikuti ritual Malam Siwaratri dan melaksanakan brata dengan melakukan semedi atau meditasi bersama teman-teman yang lain disini,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, kegiatan Malam Siwaratri dilanjutkan dengan Dharma Wacana di Aula Candra Prabhawa. Adapun narasumbernya adalah Ni Ketut Siki, Ida Bagus Manuaba dan Made Marjana dari Kementerian Agama Kabupaten Tabanan. Mereka menerangkan apa itu Siwaratri, makna, dan larangan-larangan malam Siwaratri.
Ni Ketut Siki menjelaskan Siwaratri berasal dari kata Siwa dan Ratri. Dalam bahasa Sanskerta, Siwa berarti baik hati memberikan harapan, membahagiakan, dan suka memaafkan. Sementara itu, Ratri dalam bahasa Sanskerta berarti malam atau kegelapan.
“Siwaratri memiliki arti malam Siwa. Malam atau kegelapan yang dimaksudkan di sini ialah ketidaktahuan sehingga Siwa hadir sebagai penunjuk jalan dari jalan gelap menuju jalan terang,” terangnya. (IR)
Kontributor: Lapas Tabanan