Melalui SANAK BASSAMA, Bapas Semarang Ajak Siswa SDN Wates 01 ‘Say No to Bullying’
Semarang, INFO_PAS – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang kembali tunjukkan komitmennya dalam mendukung tumbuh kembang anak melalui program Sahabat Anak Bapas Semarang (SANAK BASSAMA) yang kali ini digelar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wates 01, Kamis (25/9). Bekerja sama dengan Baaps Semarang, SDN Wates 01 berkomitmen menolak segala bentuk perundungan di lingkungan sekolahnya melalui seruan ‘Say No to Bullying’.
Kegiatan yang diikuti 334 siswa ini dibuka langsung oleh Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak, Dini Eka Putri, dilanjutkan dengan perkenalan dan ice breaking oleh Kepala Subseksi bimbingan Kerja Bimbingan Klien Anak, Inggar Rinukti. Dini menegaskan program SANAK BASSAMA merupakan bentuk nyata kepedulian Bapas Semarang terhadap tumbuh kembang anak.
“Tujuan kegiatan ini bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan karakter sejak dini agar anak-anak terbiasa dengan sikap positif, menghargai sesama, dan menjauhi kekerasan,” ungkapnya.
Selanjutnya, dilakukan sosialisasi oleh Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Muda, Arif Agung Prasetyo, yang memberikan materi edukatif dan komunikatif seputar dampak negatif perundungan dan pentingnya saling menghargai antarteman bertajuk ‘Ayo Jadi Anak Hebat, Say No to Bullying’. Tujuan sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran serta pemahaman tentang definisi, bentuk, dan dampak buruk perundungan pada korban, pelaku, dan lingkungan, seraya mencegah tindakan perundungan, menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan saling menghargai antarsiswa.
“Perundungan bisa berdampak sangat serius bagi korban, mulai dari menurunnya prestasi, rasa takut bergaul, hingga trauma mendalam. Bahkan, pelaku bisa terbiasa menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan berisiko berhadapan dengan hukum. Karena itu, mari kita semua menjadi anak hebat dengan saling menghargai, menolong teman, dan berani berkata stop bullying,” ajak Dini
Kegiatan berlangsung makin hidup dengan berbagai interaksi antara narasumber dan siswa. Para siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, berbagi pengalaman, hingga mengikuti permainan edukatif yang membuat suasana makin semarak. Antusiasme tampak jelas ketika banyak siswa berebut ingin menyampaikan pendapatnya, bahkan beberapa berani maju ke depan kelas untuk mencontohkan sikap antiperundungan. Keaktifan tersebut diapresiasi dengan pemberian doorprize yang makin menambah semangat anak-anak.
Puncak kegiatan ditandai dengan pembacaan ‘Ikrar Antperundungan’ oleh seluruh siswa SDN Wates 01 untuk menanamkan komitmen sejak dini agar anak-anak terbiasa menjalin persahabatan dengan rukun, saling menghormati, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk melindungi teman yang menjadi korban perundungan. Lebih dari itu, ikrar tersebut menjadi simbol bahwa siswa siap membangun budaya sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.
Aniek K. selaku Kepala SDN Wates 01 menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bapas Semarang. “Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Anak-anak mendapat pengetahuan baru sekaligus motivasi untuk berani menolak perundungan. Harapannya, setelah ini tercipta lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan penuh persaudaraan,” harapnya.
Sebagai informasi, program SANAK BASSAMA dirancang sebagai wadah edukasi, motivasi, sekaligus pencegahan dini terhadap perilaku negatif pada anak, termasuk perundungan. Kegiatan ini juga merupakan wujud kontribusi Bapas Semarang dalam membentuk karakter anak bangsa yang lebih baik, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai anti kekerasan sejak dini.
Ke depannya, SANAK BASSAMA akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai sekolah sebagai aksi nyata dukungan Pemasyarakatan dalam pencegahan tindak kekerasan terhadap anak dan pelajar. Harapannya, anak-anak tumbuh menjadi generasi hebat yang berempati, berakhlak mulia, dan siap membangun masa depan bangsa. (IR)
Kontributor: Bapas Semarang
What's Your Reaction?


