Melongok Lapas Pemuda Tangerang Lakukan Perubahan Image Seram (2) - Habis

Ajak Dekatkan Diri dengan Agama, Bentuk Tim Olahraga   Pendekatan persuasif yang dilakukan petugas Lapas Pemuda Tangerang tidak semata dalam pergaulan. Namun, kegiatan positif pun ditularkan dalam kegiatan keagamaan dan juga olahraga. Hasilnya, hubungan yang terjalin erat tersebut mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan. Seperti apa? KING HENDRO ARIFIN, Tangerang SELAIN kebersihan, keindahan dan kenyamanan yang cukup baik di Lapas Pemuda Tangerang, petugas Lapas pun berupaya untuk menggali potensi-potensi positif yang dimiliki oleh para penghuni Lapas. Konsep ini diharapkan dapat menjadi bekal saat para warga binaan kembali lagi berbaur ke masyarakat, setelah menjalani masa pembinaan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengaktifkan pengajian rutin di dalam Lapas Pemuda. Hasilnya pun cukup memuaskan. Setidaknya saat ini sudah ada 336 warga binaan yang mengikuti kegiatan pendalaman agama Islam yang dilangsungkan setiap hari kecuali

Melongok Lapas Pemuda Tangerang Lakukan Perubahan Image Seram (2) - Habis
Ajak Dekatkan Diri dengan Agama, Bentuk Tim Olahraga   Pendekatan persuasif yang dilakukan petugas Lapas Pemuda Tangerang tidak semata dalam pergaulan. Namun, kegiatan positif pun ditularkan dalam kegiatan keagamaan dan juga olahraga. Hasilnya, hubungan yang terjalin erat tersebut mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan. Seperti apa? KING HENDRO ARIFIN, Tangerang SELAIN kebersihan, keindahan dan kenyamanan yang cukup baik di Lapas Pemuda Tangerang, petugas Lapas pun berupaya untuk menggali potensi-potensi positif yang dimiliki oleh para penghuni Lapas. Konsep ini diharapkan dapat menjadi bekal saat para warga binaan kembali lagi berbaur ke masyarakat, setelah menjalani masa pembinaan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengaktifkan pengajian rutin di dalam Lapas Pemuda. Hasilnya pun cukup memuaskan. Setidaknya saat ini sudah ada 336 warga binaan yang mengikuti kegiatan pendalaman agama Islam yang dilangsungkan setiap hari kecuali Jumat dan Minggu. Kegiatan itu dilangsungkan setiap hari mulai pagi hingga menjelang sore di Blok C. Kegiatan ini sendiri dikenal oleh para seisi Lapas dengan sebutan Blok Santri. Kegiatan rutin ini mengajak para penghuni Lapas untuk mengenal dan mempelajari Al Quran. Harapannya cukup sederhana. Dengan mendalami agama, maka para warga binaan tidak kerap diliputi rasa bersalah berlebihan sehingga tidak percaya diri saat nantinya kembali kelingkungan masyarakat. Juga, untuk memberikan pondasi keimanan agar, para warga binaan tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang diperbuat dulu. Pemberi bimbingan keagamaan dan juga pelajaran membaca Al Quran juga dipandu oleh sesama warga binaan yang sudah memiliki keilmuan yang cukup dari bidang keagamaan. Termasuk juga petugas Lapas mengundang para pembicara atau ustad dari luar untuk memberikan tausyiah kepada para warga binaan. ”Kegiatan ini tidak dipaksa. Kami memberikan kebebasan kepada para warga binaan untuk ikut atau tidak. Ternyata ratusan warga binaan mau ambil bagian,” kata Sukarno Ali, Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Lapas Pemuda Tangerang. Melongok Lapas Pemuda Tangerang Lakukan Perubahan Image Seram   Tidak hanya kegiatan keagamaan, para warga binaan pun disertakan dalam beragam kegiatan olahraga seperti tenis meja, sepakbola, futsall dan voley. Dalam setiap kegiatan olahraga yang dilangsungkan, ada hal yang cukup unik dalam pelaksanaannya. Dimana, para pemain tidak semata antar warga binaan. Namun juga para petugas Lapas ambil serta dalam kegiatan olahraga tersebut. Alhasil, kekompakan terjalin antara warga binaan di Blok A, B, C, D, E dan F dengan petugas Lapas. ”Alhamdullillah, tim gabungan itu berhasil masuk ke final. Dan sejauh ini para warga binaan yang ikut main tidak sedikitpun berniat melarikan diri. Kami jelaskan pada mereka, Lapas ini adalah rumah kedua warga binaan. Baik buruknya Lapas ini, mereka juga berperan. Mereka mengerti dan akhirnya kami sama-sama saling menjaga,” katanya. Kegiatan lain yang dilakukan para warga binaan di dalam Lapas Pemuda Tangerang yaitu membuat kotak tissue. Bahkan kotak tissue ini sudah memiliki pasar tersendiri. Pihak Dirjen terang Ali kerap memesan berpuluh-puluh kotak tissue hasil tangan dari para warga binaan. Hasil penjualannya itu pun disisihkan kepada para pengerajin. Bahkan ada juga ternak lele dan ternak kambing yang dibuat sebagai bekal apabila para warga binaan nantinya selesai menjalani pembinaan. “Pak Kepala Lapas Pemuda Sugeng juga mensupport. Pak Kalapas juga memiliki konsep memanusiakan para warga binaan agar selama didalam Lapas mereka harus dapat ilmu untuk bekal. Jadi akhirnya semua konsep yang kami buat berjalan,” ujarnya. Dengan pendekatan-pendekatan humanis dan juga kerjasama yang terjalin, Ali mengatakan, meski tidak bisa menjamin bahwa 2 000 para warga binaan mau ambil bagian dalam konsep hubungan harmoni kekeluargaan yang sedang dibangun dalam pergaulan di dalam Lapas. ”Kami mencoba membuka komunikasi dua arah. Sejauh ini hasilnya positif. Kalau ada warga binaan yang merasa tertekan di atau diintimidasi di dalam blok dan minta dipindah, kami carikan solusinya. Akhirnya, jadi sama-sama mau menghargai,” pungkasnya. (*) Sumber : indopos.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0