Menkumham Siapkan Lapas Khusus Untuk Bandar di Jaringan Lapas

SURABAYA – Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas), Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly berencana mendirikan lapas khusus bagi bandar antarlapas. Hal ini disampaikan oleh Yasonna dalam peresmian Lapas Khusus Narkoba Kelas II-A Pamekasan di kantor Kementerian Hukum dan HAM wilayah Jatim Jalan Kayun Surabaya, kemarin (9/6). Lapas khusus tersebut akan didirikan dengan keamanan maksimal di wilayah Nusa Kambangan, Jawa Tengah; Pasir Putih; dan Gunung Sindur, Jawa Barat. ”Seluruh bandar yang masih membuat jaringan, akan kita pindahkan ke sana,” ujar Yasonna setelah peresmian. Yasonna menambahkan pengelolaan lapas khusus akan bekerja sama dengan Polri serta BNN. Adapun keamanan maksimal yang nanti akan diterapkan, salah satunya berupa isolasi wilayah tanpa sinyal. Selain itu, pemasangan X-Ray, dan pengadaan anjing pelacak di setiap lapas. ”Begitu pula dengan petugas lapas, akan selalu kita evaluasi. Jika terdapat kemungkinan keterlibatan, akan kita rotasi,” tambahnya. Di Jatim sendiri, jumlah lapas khusus narkoba sudah ada enam. Salah satunya adalah Lapas Kelas II-A Pamekasan. Meskipun baru diresmikan kemarin, tetapi lapas ini telah dioperasikan sejak Februari 2015 silam dengan jumlah penghuni sebanyak 439 napi. ”Sedikitnya napi yang menghuni karena masih menunggu rotasi dari lapas lainnya, biasanya lapas yang overload akan kita pindah ke sana,” ujar Kakanwil Kemenkum HAM Jatim I Wayan K Dusak. Sekadar informasi, Lapas II-A Pamekasan dibangun sejak 2010 ini dapat menampung 1.235 narapidana. Lapas tersebut dibangun lima tahap sejak 2010 sampai 2015 dengan total biaya Rp 94 miliar. (dia/fei)   sumber: http://radarmadura.co.id/