Mirza: Penularan TB dan HIV-AIDS di Lapas/Rutan Perlu Kita Tekan

Jakarta, INFO_PAS - Kesehatan perlu dijaga agar tetap bisa menjalankan segala aktivitas berjalan dengan lancar. Tak pelak pula kesehatan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas, LPKA dan Rutan mesti dirawat baik. Maka atas hal itu Ditjenpas mengadakan pertemuan nasional tentang Program Kolaborasi TB HIV bagi WBP yang berlangsung Rabu (21/02) di Jakarta. Sebagai peserta sebanyak ratusan petugas pemasyarakatan seluruh indonesia mengikuti acara ini. Kegiatan tersebut mendorong para petugas pemasyarakatan untuk memperhatikan kesehatan WBP agar terhindar dari bentuk penyakit menular TB dan HIV/AIDS. Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Asminan Mirza menekankan kepada para peserta untuk menjalankan semua program dan pelatihan yang akan diterapkan di UPT masing-masing. Semua program tersebut telah dituangkan di Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengendalian HIV-AIDS serta penyakit TB bagi WBP tahun 2017- 2019. Hal ini guna untuk menekan angka penyakit menular

Mirza: Penularan TB dan HIV-AIDS di Lapas/Rutan Perlu Kita Tekan
Jakarta, INFO_PAS - Kesehatan perlu dijaga agar tetap bisa menjalankan segala aktivitas berjalan dengan lancar. Tak pelak pula kesehatan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas, LPKA dan Rutan mesti dirawat baik. Maka atas hal itu Ditjenpas mengadakan pertemuan nasional tentang Program Kolaborasi TB HIV bagi WBP yang berlangsung Rabu (21/02) di Jakarta. Sebagai peserta sebanyak ratusan petugas pemasyarakatan seluruh indonesia mengikuti acara ini. Kegiatan tersebut mendorong para petugas pemasyarakatan untuk memperhatikan kesehatan WBP agar terhindar dari bentuk penyakit menular TB dan HIV/AIDS. Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Asminan Mirza menekankan kepada para peserta untuk menjalankan semua program dan pelatihan yang akan diterapkan di UPT masing-masing. Semua program tersebut telah dituangkan di Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengendalian HIV-AIDS serta penyakit TB bagi WBP tahun 2017- 2019. Hal ini guna untuk menekan angka penyakit menular para WBP dan menurunkan angka kematian WBP akibat HIV-AIDS. "Penyakit TB dan HIV-AIDS perlu kita tekan angka penularannya. Saya ingin dan berharap para peserta berpedoman dengan RAN yang telah kita susun, serta kita tekan angka kematian di Lapas, LPKA dan Rutan akibat HIV/AIDS. Memang tak mudah menanganinya, apalagi kondisi beberapa lapas/rutan kita yang overcrowd mempercepat penularan virus antar WBP", ungkap Mirza. Mirza juga menyampaikan agar petugas pemasyarakatan harus lebih jeli dan deteksi dini setiap untuk memeriksa kesehatan para tahanan/narapidana yang baru masuk. Deteksi dini menjadi modal awal sebagai tindakan preventif serta menjalankan program rehabilitasi penyakit TB dan kontrol penyakit HIV-AIDS kepada WBP tersebut. "Kendala yang biasa terjadi, petugas tahu ada WBP yang terinfeksi namun tidak ada dokter dan perawat di UPT-nya. Jalan keluarnya bisa menjalin kerjsama dengan puskesmas mendatangkan mobile clinic untuk screening serta monitoring secara rutin", jelas Mirza kembali. Para peserta kegiatan tampak aktif dalam tanya jawab dan diskusi untuk berbagi pengalaman dalam acara tersebut. Kegiatan yang berlangsung hingga 23 Februari 2018 ini juga didukung oleh Global Fund.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0