Napi Pamerkan Puluhan Lukisan

KREATIVITAS para narapidana Lapas (Lembaga Permasyarakatan) Kerobokan dalam mengisi waktu luang menjalani sisa hukuman, patut diacungi jempol‎. Pasalnya,  kendati hidup dalam kurungan dan terisolasi dari kehidupan luar, namun mereka masih bisa berkarya dalam goretan cat warna yang tertuang dalam kanvas. Bahkan, hasil lukisan tersebut, Sabtu (8/11) dipamerkan melalui Arena Study Mahasiswa Norwegia, yang mengambil lokasi di Kedonganan. Dari puluhan karya yang dipamerkan, hasil guratan narapidana tersebut, setidaknya ada 30 lukisan hasil karya mereka yang berhasil dilelang.‎ Dan, tak kalah menariknya, dari 30 bentuk karya lukis tersebut, tiga di antaranya adalah hasil karya yang dibuat oleh dua dari kelompok Bali Nine. Di mana mereka adalah narapidana yang dijatuhi hukuman mati dalam kasus Narkoba. “Salah satu dari karya narapidana tersebut adalah karya milik Scott Anthony Rush, salah satu anggota kelompok Bali Nine. Di mana dalam lukisan tersebut menceritaka

Napi Pamerkan Puluhan Lukisan
KREATIVITAS para narapidana Lapas (Lembaga Permasyarakatan) Kerobokan dalam mengisi waktu luang menjalani sisa hukuman, patut diacungi jempol‎. Pasalnya,  kendati hidup dalam kurungan dan terisolasi dari kehidupan luar, namun mereka masih bisa berkarya dalam goretan cat warna yang tertuang dalam kanvas. Bahkan, hasil lukisan tersebut, Sabtu (8/11) dipamerkan melalui Arena Study Mahasiswa Norwegia, yang mengambil lokasi di Kedonganan. Dari puluhan karya yang dipamerkan, hasil guratan narapidana tersebut, setidaknya ada 30 lukisan hasil karya mereka yang berhasil dilelang.‎ Dan, tak kalah menariknya, dari 30 bentuk karya lukis tersebut, tiga di antaranya adalah hasil karya yang dibuat oleh dua dari kelompok Bali Nine. Di mana mereka adalah narapidana yang dijatuhi hukuman mati dalam kasus Narkoba. “Salah satu dari karya narapidana tersebut adalah karya milik Scott Anthony Rush, salah satu anggota kelompok Bali Nine. Di mana dalam lukisan tersebut menceritakan sosok manusia yang menutup wajah, sebagai wujud tanda penyesalannya,” ungkap Mrs.Ida, WNA asal Norwegia, koordinator social community acara tersebut, di sela-sela berlangsungnya pameran. Dari 30 hasil karya lukisan yang dilelang, semuanya merupakan hasil ekspresi para napi selama mendekam dalam tahanan. Di mana kebanyakan mereka mengambil ekspresi penyesalan dengan berbagai objek dan imajinasi yang difokuskan untuk dilukis. “Kegiatan kumpul para mahasiswa Norwegia di Bali ini, sebenarnya rutin dilakukan setiap minggu. Namun kali ini sengaja mengambil momen melihat karya seni lukis para napi. Di mana hal ini dapat terselenggara atas kerjasama dengan pihak Lapas Kerobokan,” imbuh Ida.   Sumber: http://posbali.com/

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0