Panen Padi Warga Binaan Lapas Garut, Menanam Harapan Menuai Kemandirian

Panen Padi Warga Binaan Lapas Garut, Menanam Harapan Menuai Kemandirian

Garut, INFO_PAS - Teriknya matahari siang itu tak menyurutkan semangat tiga Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut. Dengan sabit di tangan, mereka bahu-membahu memanen padi di lahan sawah seluas 600 m². Keringat yang menetes menjadi saksi nyata perjuangan mereka, bahwa dari balik jeruji pun harapan akan kemandirian tetap tumbuh.

Senin (22/9), dengan pendampingan Kepala Subseksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Egis Fantasi, serta sejumlah petugas, Warga Binaan memanen padi yang mereka rawat selama berbulan-bulan. Dari kerja bersama itu, terkumpul sekitar 400 kilogram gabah sebagai bukti nyata hasil pembinaan kemandirian.

Bagi sebagian dari mereka, ini adalah pengalaman pertama bersentuhan dengan sawah. Ada yang dulunya bekerja sebagai buruh bangunan, ada pula yang tak pernah menyentuh lumpur. Kini, melalui program pembinaan kemandirian Lapas Garut, mereka menemukan keahlian baru yang kelak bisa menjadi bekal hidup.

“Awalnya saya tidak tahu cara menanam padi. Tapi setelah ikut belajar dan bekerja di sawah, saya merasa punya keterampilan baru. Rasanya bangga bisa ikut menghasilkan sesuatu yang nyata,” ungkap salah satu Warga Binaan dengan bangga.

Kepala Lapas Garut, Rusdedy, menekankan bahwa program pertanian ini bukan hanya soal produksi pangan, melainkan juga pendidikan karakter dan mental.

“Kami ingin mereka merasakan arti kerja keras, kebersamaan, dan kemandirian. Panen ini adalah bukti bahwa dengan kesempatan dan pembinaan yang tepat, Warga Binaan mampu produktif dan bermanfaat, baik selama masa pembinaan maupun setelah kembali ke masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan panen padi ini sejalan dengan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Bagi Lapas Garut, sawah sederhana di balik tembok tinggi bukan sekadar lahan, melainkan ruang harapan—tempat Warga Binaan belajar arti kemandirian sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa hidup selalu memberi kesempatan kedua. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Garut

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0