Pemasyarakatan Bukan Tempat untuk Mendapat Pujian

Jakarta, INFO_PAS,- Pemasyarakatan bukanlah tempat untuk mendapat pujian. Hal ini disampaikan oleh Ma'mun, Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan saat membuka pertemuan Refleksi Akhir Tahun Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tahun 2017, Selasa (19/12). Ia menilai bahwa semakin tinggi dan meningkatnya angka kejahatan menjadikan lapas rutan kian penuh, tentu bukan sesuatu yang harus dipuji.  Justru malah membuat Instansi Pemasyarakatan harus bekerja ekstra untuk melakukan pembinaan kepada para pelanggar hukum dengan sarana dan prasarana yang terbatas dibawah resiko tinggi yang harus dihadapi. “Pemasyarakatan harus siap tidak dipuji. Memang Pemasyarakatan terbiasa bekerja dengan sarana yang terbatas menghadapi resiko yang tinggi, menjaganya untuk tetap aman dan tertib menghadapi overcrowded yang seakan tak terbendung,” ungkapnya. Namun menurut Ma’mun, itu semua bukan suatu alasan untuk tidak bekerja dengan maksimal. Insan Pemasyarakatan aka

Pemasyarakatan Bukan Tempat untuk Mendapat Pujian
Jakarta, INFO_PAS,- Pemasyarakatan bukanlah tempat untuk mendapat pujian. Hal ini disampaikan oleh Ma'mun, Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan saat membuka pertemuan Refleksi Akhir Tahun Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tahun 2017, Selasa (19/12). Ia menilai bahwa semakin tinggi dan meningkatnya angka kejahatan menjadikan lapas rutan kian penuh, tentu bukan sesuatu yang harus dipuji.  Justru malah membuat Instansi Pemasyarakatan harus bekerja ekstra untuk melakukan pembinaan kepada para pelanggar hukum dengan sarana dan prasarana yang terbatas dibawah resiko tinggi yang harus dihadapi. “Pemasyarakatan harus siap tidak dipuji. Memang Pemasyarakatan terbiasa bekerja dengan sarana yang terbatas menghadapi resiko yang tinggi, menjaganya untuk tetap aman dan tertib menghadapi overcrowded yang seakan tak terbendung,” ungkapnya. Namun menurut Ma’mun, itu semua bukan suatu alasan untuk tidak bekerja dengan maksimal. Insan Pemasyarakatan akan tetap berusaha, bahkan mendedikassikan semua untuk ibadah menegakkan sistem pembinaan di tengah tekanan, menjadikan Pemasyarakatan menjadi lebih baik. Penilaian masyarakat terhadap Pemasyarakatan hanya sebatas pada keadaan yang aman dan tidak ada narapidana dan tahanan yang kabur. Ma’mun menerangkan, Di luar penilaian dari masyarakat banyak perubahan dan perbaikan yang telah dilakukan Pemasyarakatan. Bahkan segudang capaian dan prestasi telah terukir di tahun 2017. “Bukan tanpa bukti, pengakuan tersebut diberikan oleh berbagai pihak, termasuk dari eksternal Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mulai dari event internasional seperti ACCFA (Asian Conference Correctional Facilities Architect and Planners) dan American Correctional Association, berbagai penghargaan domestik seperti Unit Pelayanan Publik terbaik III di Lingkungan Kemenkumham, Terbaik III Kategori tercepat dalam pelaporan E-LHKASN, Penilaian PMPRB terbaik III di Lingkungan Kemenkumham dan yang tidak kalah penting pemecahan rekor MURI sebanyak 2 kali yaitu Khataman Al-Quran oleh Narapidana Terbanyak, Pagelaran Sendratari oleh Narapidana Terbanyak serta yang tak boleh dianggap enteng diakuinya produk unggulan karya narapidana di pasar domestik dan Internasional,” pungkasnya. *** (NH)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0