Pembinaan Humanis Lapas Yogyakarta Dapat Apresiasi Ombudsman Australia

Pembinaan Humanis Lapas Yogyakarta Dapat Apresiasi Ombudsman Australia

Yogyakarta, INFO_PAS - Pelayanan publik dan pembinaan humanis Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta mendapat apresiasi dari Kepala Commonwealth Ombudsman Australia, Iain Anderson. Apresiasi tersebut disampaikan kala Lapas Yogyakarta menerima kunjungan delegasi Ombudsman asal Australia tersebut, Selasa (7/11).

Kepada delegasi Australia, Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, menjelaskan pembinaan di Lapas tersebut dilaksanakan dengan pendekatan budaya. "Terima kasih atas kehadiran Ombudsman Australia di Lapas Yogyakarta sehingga dapat melihat langsung pembinaan yang ada di sini. Pendekatan kami dalam pembinaan adalah pendekatan budaya. Kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan mengarah ke sana," terangnya.

Soleh pun memamerkan inovasi berbasis teknologi informasi Ascena atau Assessment Center Narapidana Lapas Yogyakarta. "Ascena dibangun sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi dalam pemberian Remisi atau Asimilasi bagi Warga Binaan yang tengah menjalani hukuman di Lapas Yogyakarta. Ascena juga memuat sejumlah data penilaian SPPN, meliputi nilai pembinaan kepribadian, nilai pembinaan kemandirian, nilai sikap narapidana, hingga mempersiapkan kondisi mental narapidana, baik saat pertama di Lapas maupun saat akan keluar dari Lapas, di mana semua data tersebut kami input secara digital," jelas Soleh.

Pada kesempatan itu, delegasi Ombudsman Australia melakukan tinjauan lapangan, mulai dari fasilitas pelayanan disabilitas, penyelenggaraan makanan dan kebersihan dapur, penyelenggaraan perawatan kesehatan, serta fasilitas pendukung di Klinik Pratama Lapas Yogyakarta. "Sebagai orang Ombudsman, saya menaruh perhatian terhadap Hak Asasi Manusia. Dalam hal ini, kita mengenal Mandela Rules. Kesepakatan internasional ini memuat hak-hak narapidana di Lapas. Hari ini saya menyaksikan langsung hak-hak tersebut dipenuhi di Lapas Yogyakarta. Saya sangat terkesan apa yang saya lihat," puji Anderson.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan, Agung Aribawa, menegaskan konsep pembinaan di Lapas Yogyakarta merupakan konsep yang humanis. "Mulai dari bentuk bangunan hingga fasilitas pendukung bagi kelompok rentan, semua terkonsep sesuai aturan dan kebutuhan sehingga kami harapkan baik masyarakat, keluarga Warga Binaan, maupun Warga Binaan itu sendiri mendapatkan pelayanan publik yang maksimal," tegasnya.

Selanjutnya, delegasi Ombudsman Australia dan jajaran Lapas Yogyakarta berbagi pengalaman terkait layanan publik yang ramah terhadap kelompok rentan di Aula Sasana Krida Wiraguna. Pada kesempatan ini hadir pula Ombudsman Republik Indonesia (ORI), ORI Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, PUSHAM UII, The Asia Foundation, dan AIPJ2. (IR)

 

Kontributor: Lapas Yogyakarta

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0