Pembinaan Mental Tingkatkan Keimanan WBP Lapas Ambon
Ambon, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon menyelenggarakan penyuluhan pembinaan mental Agama Islam bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ambon, Rabu (6/9). Kegiatan ini melibatkan seluruh petugas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Muslim di Lapas Ambon serta Anak dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak Ambon dan WBP perempuan dari Lapas Perempuan Ambon.
 Kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini diisi oleh tim penyuluh muda bimbingan mental Agama Islam Kemenag Kota Ambon, Haliq Umamit dan rombongan yang menyampaikan pemahaman tentang tujuan beragama untuk orang-orang yang memiliki akal agar mereka beriman. Lebih tegas, Umamit, menyampaikan bahwa semua orang tak pernah luput dari perbuatan salah dan dosa, tetapi Allah SWT selalu memberikan kita kesempatan untuk menyadari kesalahan dan memohon ampunan.
“Belum tentu kami yang berada di luar lebih baik dari saudara-saudara yang sementara menjalani hukuman
Ambon, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon menyelenggarakan penyuluhan pembinaan mental Agama Islam bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ambon, Rabu (6/9). Kegiatan ini melibatkan seluruh petugas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Muslim di Lapas Ambon serta Anak dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak Ambon dan WBP perempuan dari Lapas Perempuan Ambon.
 Kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini diisi oleh tim penyuluh muda bimbingan mental Agama Islam Kemenag Kota Ambon, Haliq Umamit dan rombongan yang menyampaikan pemahaman tentang tujuan beragama untuk orang-orang yang memiliki akal agar mereka beriman. Lebih tegas, Umamit, menyampaikan bahwa semua orang tak pernah luput dari perbuatan salah dan dosa, tetapi Allah SWT selalu memberikan kita kesempatan untuk menyadari kesalahan dan memohon ampunan.
“Belum tentu kami yang berada di luar lebih baik dari saudara-saudara yang sementara menjalani hukuman dan barada dalam lapas ini. Bisa jadi saudara-saudara berada di sini bukan karena melakukan perbuatan yang dosa, tatapi karena membela kebenaran. Contohnya Buya Hamka, seorang ulama besar yang juga pernah menjalani hukuman penjara karena membela kebenaran yang diyakininya dan menjadi tanggungjawabnya. Bahkan dalam menjalani hukuman penjara ia mampu membuat karya besar yang sampai saat ini menjadi rujukan, yaitu Tafsir Al-Azhar,†terangnya.
Umamit meminta para WBP bersyukur karena masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. “Orang-orang di luar lapas yang berbuat salah dan tidak pernah tertangkap tidak akan cepat menyadari kesalahan mereka,†tambahnya.
Mewakili Kepala Lapas Ambon, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan, Kardin Laucu, mengapresiasi kepedulian tim penyuluh Kemenag Kota Ambon yang telah berbagi dalam memberikan pencerahan terhadap WBP.
“Sudah tentu ini langka maju dan kami berterima kasih atas perhatian ini. Kami akan terus maksimalkan kegiatan seperti ini. Bila perlu agar dipatenkan dalam jadwal tetap pembinaan. Bukan saja untuk WBP beragama Islam, tetapi juga melibatkan penyuluh untuk WBP beragama lain,†ungkap Kardin.
Kontributor: Lapas Ambon