Penghuni Lapas Buat Kerajinan Miniatur Becak dan Kapal

Surabayanews.co.id - Lembaga pemasyarakatan kelas 2 Sidoarjo yang menampung 850 narapidana laki-laki dan perempuan memberi ruang untuk mengasah ketrampilan. Beberapa narapidanadiasah ketrampilannya untuk membuat dan menciptakan kerajinan miniatur becak dan kapal. Jika kita mendengar atau memasuki Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pastilah ada rasa takut dan pemikiran negatif dengan para narapidana. Hal itu cukup wajar karena lapas adalah tempat bagi para narapidana yang terlibat kasus-kasus kejahatan. Namun hal itu nampaknya tidak berlaku di Lapas kelas 2 Sidoarjo. Supaya tidak hanya menganggur di dalam Lapas, pihak Lapas memberikan ruang seluas-luasnya bagi seluruh narapidana untuk mengasah ketrampilan yang dimilikinya. Salah satunya adalah mengasah ketrampilan membuat atau menciptakan miniatur becak dan kapal. Dengan berbekal bahan bambu dan lem serta perlengkapan lainnya, para narapidana ini cukup cekatan merangkai dan membuat kapal serta becak. Adalah Suroso

Penghuni Lapas Buat Kerajinan Miniatur Becak dan Kapal
Surabayanews.co.id - Lembaga pemasyarakatan kelas 2 Sidoarjo yang menampung 850 narapidana laki-laki dan perempuan memberi ruang untuk mengasah ketrampilan. Beberapa narapidanadiasah ketrampilannya untuk membuat dan menciptakan kerajinan miniatur becak dan kapal. Jika kita mendengar atau memasuki Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pastilah ada rasa takut dan pemikiran negatif dengan para narapidana. Hal itu cukup wajar karena lapas adalah tempat bagi para narapidana yang terlibat kasus-kasus kejahatan. Namun hal itu nampaknya tidak berlaku di Lapas kelas 2 Sidoarjo. Supaya tidak hanya menganggur di dalam Lapas, pihak Lapas memberikan ruang seluas-luasnya bagi seluruh narapidana untuk mengasah ketrampilan yang dimilikinya. Salah satunya adalah mengasah ketrampilan membuat atau menciptakan miniatur becak dan kapal. Dengan berbekal bahan bambu dan lem serta perlengkapan lainnya, para narapidana ini cukup cekatan merangkai dan membuat kapal serta becak. Adalah Suroso Slamet Winarto dan Nurochim, dua narapidana ini mendapat ilmu membuat miniatur kapal dan becak dari para narapidana pendahulunya. Mereka mengaku berbekal melihat dan membantu napi pendahulunya hingga akhirnya mereka bisa membuat sendiri. Suroso Slamet Winarto yang ahli dalam membuat miniatur kapal mampu membuat kapal selama dua hingga tiga minggu untuk satu unit miniatur kapal. Sementara Suroso yang ahli dalam membuat miniatur becak hanya membutuhkan waktu dua hari karena proses pembuatannya lebih mudah. “Dari tusuk sate dan bambu, ya berturut-turut yang beli,” kata Nurochim. “Kesulitannya itu mencari bahan, sebagian dijual, sebagian dibawa sama teman-teman yang pulang, dan sebagian buat kenang-kenangan napi disini,” terang Suroso Selamet. Meski cukup terbatas dalam membantu pengembangan hasil ketrampilan para narapidana, namun kekhawatiran pihak Lapas masih cukup tinggi, mengingat bahan dan peralatan yang digunakan untuk ketrampilan miniatur kapal dan becak termasuk dalam kategori membahayakan. Pihak Lapas akan membantu sepenuhnya dalam mencarikan bahan baku dan memasarkan ke pihak ketiga. “Nanti ke depan, nanti akan kita fasilitasi dan kita beri tempat untuk menyimpannya. Kita akan fasilitasi supaya pembuatan kerajinan ini, lancar,” papar Kasi kegiatan kerja Lapas 2 Sidoarjo, Arif Suhariyono. Minimnya bahan baku dan sempitnya lahan untuk pengembangan ketrampilan ini membuat narapidana dan pihak ketiga mengeluh. Keluhan para narapidana karena produksi tidak maksimal, sementara keluhan pihak ketiga karena sempitnya lahan yang membuat proses distribusi menjadi terkendala. (ris/rid) Sumber : surabayanews.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0