Peringati Isra Mikraj, Lapas Pangkalpinang Berkomitmen Tingkatkan Pembinaan Rohani Warga Binaan

Peringati Isra Mikraj, Lapas Pangkalpinang Berkomitmen Tingkatkan Pembinaan Rohani Warga Binaan

Pangkalpinang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang terus berupaya meningkatkan iman dan takwa Warga Binaan dalam menjalani masa pembinaannya dengan ketenangan batin, harapan, dan kekuatan untuk menghadapi cobaan hidup di balik jeruji besi. Hal ini ditandai dengan hadirnya Koordinator Pembinaan Narapidana Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Nanang Rukmana, dalam peringatan Isra Mikraj 1445 Hijriah, Rabu (7/2).

Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam meningkatkan program-program pembinaan kerohanian guna membina Warga Binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. “Kegiatan ini melibatkan aspek keagamaan dan rohani agar membantu Warga Binaan memperoleh kebebasan beragama dan memperdalam pemahaman tentang keyakinan mereka,” jelasnya.

Menurut Badarudin, pembinaan kerohanian dapat membantu Warga Binaan memperoleh bekal keagamaan yang memperkaya kehidupan mereka. Dengan memahami nilai-nilai agama, mereka dapat hidup harmonis dengan lingkungan dan menjadi pribadi yang lebih baik ketika kembali ke masyarakat.

“Kegiatan ini sangat positif. Semoga membantu Warga Binaan untuk mengalihkan perhatian dari perilaku negatif,” harapnya.

Sementara itu, Nanang Rukmana yang datang untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi serta supervisi di Lapas Pangkalpinang menyatakan kegiatan ini selaras dengan kebijakan Ditjenpas terkait pedoman pembinaan kepribadian kerohanian. Pedoman ini bertujuan meningkatkan kualitas ketakwaan, intelektual, sikap, perilaku, profesionalisme, serta kesehatan jasmani dan rohani Warga Binaan.

“Semua upaya ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih baik di Lapas serta membantu Warga Binaan dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi ke masyarakat,” terangnya.

Lebih lanjut, Nanang menjelaskan pembinaan kerohanian termasuk dalam Standar Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana yang merupakan kerangka yang digunakan Ditjenpas untuk memastikan pembinaan yang efektif bagi Warga Binaan untuk memenuhi hak-hak mereka dan meningkatkan kualitas pembinaan di Lapas. “Semua program pembinaan akan terekam pada sistem pembinaan berbasis data. Jadi, ikuti program pembinaan dengan baik dan laksanakan kewajiban sehingga hak-hak akan dipenuhi. Surat Keputusan (SK) bebas akan menunggu, bukan Warga Binaan yang menunggu SK,” sambungnya.

Selanjutnya, tausiah agama disampaikan oleh Ustaz Suryadi, yang menjelaskan cara meraih rida Allah (azza wajalla). Ada empat cara untuk meraihnya, pertama adalah rida Allah azza wajalla dalam ranah akidah dengan beriman kepada-Nya, beribadah hanya kepada-Nya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

“Semoga cara yang pertama ini dapat kita pahami dengan baik untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan nyata semampunya,” pesan Ustaz Suryadi.

Cara kedua meraih rida Allah azza wajalla dalam ranah ibadah amaliah, ketiga meraih rida Allah azza wajalla dalam ranah ibadah hati, dan keempat meraih rida Allah azza wajalla dalam ranah ibadah muamalah. Di antara cara meraih rida Allah azza wajalla dalam ranah ibadah muamalah adalah menjaga lisan agar hanya mengucapkan kalimat positif dan baik kepada orang lain.

Di akhir tausiah, Ustaz Suryadi mengatakan sebenarnya ada banyak sekali cara meraih rida Allah azza wajalla. Makin dalam kita mengkaji Al-Qur’an dan hadis, Insyaallah akan menemukan makin banyak cara untuk meraih rida Allah.

“Semoga Allah azza wajalla senanntiasa memudahkan kita untuk mempelajari dan mengamalkan kitab sumber ilmu kita, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah,” tutupnya. (IR)

 

Kontributor: Lapas Pangkalpinang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0