Peserta Diklat PIM IV Prop. NTT Belajar Kepemimpinan di Lapas Kupang

Kupang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kupang menerima kunjungan dari 40 peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan tingkat IV angkatan XVIII lingkup pemerintah kabupaten se-Propinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (15/5). Kunjungan lapangan ini dilakukan sehubungan dengan agenda pembelajaran Self Mastery. Didampingi oleh petugas dari Badan Diklat Propinsi Nusa Tenggara Timur, Gregorius Mau Tae, kedatangan mereka disambut oleh Kepala Lapas Kupang yang diwakili oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan, Maksi Adu, serta sejumlah staf Lapas Kupang. Ia juga diberi amanah untuk memberikan materi kepada ke-40 peserta Diklat Kepemimpinan tersebut. Dalam penyampaian materinya, ia mengatakan bahwa menjadi seorang pemimpin di Indonesia harus menerapkan empat pilar kebangsaan sebagai penyangga kekuatan bangsa Indonesia, yakni Pancasila, Bhinneka Tungga Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Ibarat sebuah

Peserta Diklat PIM IV Prop. NTT Belajar Kepemimpinan di Lapas Kupang
Kupang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kupang menerima kunjungan dari 40 peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan tingkat IV angkatan XVIII lingkup pemerintah kabupaten se-Propinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (15/5). Kunjungan lapangan ini dilakukan sehubungan dengan agenda pembelajaran Self Mastery. Didampingi oleh petugas dari Badan Diklat Propinsi Nusa Tenggara Timur, Gregorius Mau Tae, kedatangan mereka disambut oleh Kepala Lapas Kupang yang diwakili oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan, Maksi Adu, serta sejumlah staf Lapas Kupang. Ia juga diberi amanah untuk memberikan materi kepada ke-40 peserta Diklat Kepemimpinan tersebut. Dalam penyampaian materinya, ia mengatakan bahwa menjadi seorang pemimpin di Indonesia harus menerapkan empat pilar kebangsaan sebagai penyangga kekuatan bangsa Indonesia, yakni Pancasila, Bhinneka Tungga Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Ibarat sebuah rumah, jika kita ingin rumah kita dapat berdiri kokoh, maka pilar/tiang penyangga rumah harus memenuhi syarat. Tidak hanya harus kokoh, tapi juga harus sesuai dengan bentuk bangunan yang disangganya. Untuk membentuk suatu pemerintahan yang kuat pun harus seperti itu. Menghargai keberagaman kemampuan, sikap, dan pengetahuan dari orang-orang yang kita pimpin akan menjadi pilar-pilar yang kuat menyokong kepemimpinan kita,” ujar Maksi. Pendamping peserta diklat, Gregorius Mau Tae, mengaku senang peserta diklat kepemimpinan bisa diterima di Lapas Kupang untuk melakukan kunjungan. “Kami menganggap lapas adalah tempat yang cocok untuk belajar tentang kepemimpinan. Kami berharap para peserta setelah selesai diklat ini bisa lebih memahami tentang pilar-pilar kebangsaan dan juga belajar menjadi seorang pemimpin yang cakap, yang dapat menghargai keberagaman, dan kemudian membentuk sebuah pemerintahan yang kuat ke depannya,” harapnya.     Kontributor: Fernando Dalla

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
1
angry
1
sad
0
wow
0