Sunguminasa, INFO_PAS – Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika menggelar latihan menembak bersama Satuan Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) XIV Hasanuddin Kamis (13/9) hingga Jumat (14/9) di Lapangan Tembak Rindam Pakatto Kabupaten Gowa. Latihan ini digelar untuk mendukung pelaksanaan tugas pengamanan sehari-hari sebagai antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban.
Latihan tersebut juga merupakan wujud kerja sama antar instansi yang tengah memasuki tahun kedua setelah latihan menembak perdana pada tahun 2017 lalu. Menurut Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Narkotika Sungguminasa, Rasbil, latihan menembak kali ini untuk mengasah kembali kemampuan menembak seluruh petugas dan juga sebagai pengenalan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Sebelum menembak, rekan-rekan petugas dan CPNS wajib mendengarkan dengan saksama arahan instruktur agar kegiatan kita berlangsung aman dan lancar," ujar Rasbil.
[caption id="attachment_65373" align="aligncenter" width="300"]

latihan menembak[/caption]
Lebih lanjut, ia menerangkan senjata yang digunakan menembak sebagian milik lapas dan sebagiannya lagi senjata organik TNI. "Jenis senjata yang dipakai adalah
shootgun, laras panjang buatan Pindad, serta senjata TNI berjenis M16 dan SS," terang pejabat berpangkat Gol. IV A ini.
Sementara itu, Kapten Inf. Mahyiddin selaku instruktur meminta kepada seluruh peserta latihan untuk disiplin dan tidak bermain-main dengan senjata untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Intinya harus disiplin. Dengarkan setiap aba-aba dari personel kami, mulai kapan harus memegang senjata, menembak, dan meletakkan senjata" tegas Kepala Seksi Operasional Rindam ini.
[caption id="attachment_65374" align="aligncenter" width="225"]

latihan menembak[/caption]
Tak hanya petugas Lapas Narkotika Sungguminasa, latihan menembak juga dihadiri 10 CPNS Lapas Perempuan Sungguminasa. "Adik-adik kami latih untuk bagaimana bisa fokus dan tahu bagaimana menggunakan pelbagai jenis senjata, baik itu pistol ataupun jenis senapan tempur," ungkap Mahyiddin.
Seluruh peserta pun terlihat antusias saat mengikuti latihan ini. "Seru dan untuk pertama kalinya bisa merasakan memegang senjata secara langsung. Sayangnya dibatasi lima peluru per orang pak," canda salah satu CPNS Lapas Perempuan Sungguminasa usai mendapat giliran merasakan sensai menembakkan senjata jenisÂ
assault riffle M-16.
Â
Â
Kontributor: Kusriyadi dan Andi Haidir Indar