Petugas & WBP Lapas Rangkasbitung Diganjar Penghargaan

Petugas & WBP Lapas Rangkasbitung Diganjar Penghargaan

Rangkasbitung, INFO PAS - Sembilan petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia atas pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis dalam apel penyematan di lapangan serbaguna Lapas Rangkasbitung, Senin (13/9).

Lima petugas mendapat penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun, yaitu Adi Santo, Ade Karsim, Agus Sumardiyono, Subki, dan Ma’mun Saleh. Sementara itu, satu petugas yang mendapat Satyalancana Karya Satya 20 Tahun adalah Taufik Hidayat. Tiga petugas lainnya mendapat Satyalancana Karya Satya 10 Tahun, yakni Eka Yogaswara, Randhy Zulhelmy, dan Ruli Rusandi.

Kepala Lapas (Kalapas) Rangkasbitung, Budi Ruswanto, memberikan ucapan selamat kepada para penerima penghargaan. Ia memberikan atensi khusus agar penghargaan ini dijadikan motivasi semua petugas agar terus bekerja dengan niat tulus ikhlas dan memberikan hasil terbaik serta mewujudkan komitmen dalam Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Lapas Rangkasbitung.

"Ini merupakan penganugerahan dari Presiden sebagai reward atas prestasi dan dedikasi yang tinggi dalam bertugas. Kita patut bersyukur dan berbangga, namun jangan jumawa. Jadikan sebagai cermin untuk terus menunjukan karya dan bakti kepada bangsa dan negara. Ini juga bisa dicontoh petugas lain agar mendapatkan hal yang sama. Tidak ada pelanggaran dalam menjalankan tugasnya. Jadi, saya tekankan agar kita harus jaga integritas kita dan wujudkan pelayanan prima sebagai ASN sesuai dengan semangat kita dalam membangun ZI,” pesan Budi kepada seluruh petugas.

Salah satu penerima penghargaan Eka Yogaswara, mengaku senang dan bangga atas penghargaan yang diterimanya. Ia dan rekan-rekan lain bertekad akan menjaga kepercayaan yang telah diberikan.

“Pasti senang sudah dapat reward dari negara atas pengabdian selama ini. Tentu ini jadi pembuktian ke depan agar terus membaktikan diri kepada bangsa dan negara, menjaga integritas sebagai ASN, serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Yoga yang juga menjabat Kepala Subseksi (Kasubsi) Pembinaan Lapas Rangkasbitung.

Selain itu, empat petugas Lapas Rangkasbitung juga meraih Best Officer Award atau Petugas Teladan dan Layanan untuk meningkatkan semangat komitmen dan integritas. Petugas Teladan dan Layanan terbaik periode bulan Juli 2021 diberikan kepada Subki selaku Kepala Regu Pengamanan dan Fatresia Irna selaku Tunas Pengayoman yang berhasil menggagas Manual Book Petunjuk Teknis Program Kesehatan Kelilling di Lapas Rangkasbitung. Sementara itu, untuk bulan Agustus 2021 diberikan kepada Randhy Zulhelmy dan Alga selaku Tunas Pengayoman yang mampu menjadi pioneer customer care layanan di Lapas Rangkasbitung.

Award diberikan kepada petugas yang memang benar-benar menunjukan kinerja, dedikasi, dan loyalitasnya pada organisasi. Kami sangat mengapresiasi segala bentuk inovasi yang positif. Seluruh petugas harus menjadi pioneer dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Tanamkan dalam diri integritas dan budaya 5S, Insyaallah penghargaan ini akan memiliki impact luas terhadap kesuksesan pembangunan ZI,” ujar Kalapas.

Penghargaan ini merupakan suatu upaya organisasi untuk terus memacu petugasnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan prestasi kinerjanya. “Setiap perjalanan karier pasti ada risiko. Risiko ini kita minimalisir, semangat harus terus dipupuk, dan cara sederahana ini diharapkan menumbuhkan ASN berkualitas dan berkelas dunia,” tambah Budi.

Pada kesempatan yang sama, Kalapas juga memberikan apresiasi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berprestasi di bidang olahrga, keagamaan, dan pendidikan, khususnya para pemenang lomba peringatan semarak kemerdekaan Ke-76 RI sesuai dengan implementasi internalisasi WBK di Lapas Rangkasbitung. “Harapannya dapat menjadi bekal dan juga menjadi motivasi para WBP untuk tetap berkarya dan kreatif dengan semua kegiatan positifnya selama di Lapas Rangkasbitung," harap Budi.

Sementara itu, Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara, menyampaikan para WBP di sini mengikuti rangkaian pembinaan yang ditetapkan. Ia juga menyinggung cara internalisasi WBK ke WBP yang dilakukan dengan cara berbeda.

“Kami ingin kegiatan ini memiliki arti luas, tidak sekadar rutinitas semata. Semangat nasionalisme harus tertanam, kesadaran berbangsa dan bernegara juga, serta dukungan dalam pembangunan ZI menuju WBK juga nyata. Tidak hanya slogan, tapi jadi pelaku. Tidak ada lagi hal-hal yang menyimpang, baik dari petugas maupun WBP, ungkap Ketua Pembangunan ZI Lapas Rangkasbitung ini. (IR)

 

Kontributor: Rahmat Setiawan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0