PK Bapas Jakarta Pusat Tingkatkan Kompetensi Pembuatan Karya Tulis Ilmiah

PK Bapas Jakarta Pusat Tingkatkan Kompetensi Pembuatan Karya Tulis Ilmiah

Jakarta, INFO_PAS – Jajaran Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta, khususnya Kepala Bapas dan Pembimbing Kemasyarakatan (PK), mengikuti webinar nasional “Peningkatan Profesionalitas dan Kompetensi PK dan Asisten PK (APK) melalui Uji Kompetensi dan Keterampilan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah”, Selasa (4/5). Kegiatan ini digelar Ikatan Pembimbing Kemasyarakatan Indonesia (Ipkemindo) DKI Jakarta bekerja sama dengan Bapas Kelas I Jakarta Timur-Utara.

PK Ahli Utama Bapas Jakarta Pusat, Dewi Anggraeni, menuturkan dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk para PK dan APK di Indonesia, khususnya di Bapas Jakarta Pusat. Tak hanya meningkatkan profesionalitas dan kompetensi, juga akan menjadikan PK dan APK mampu menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan Sistem Pemasyarakatan.

“Webinar yang menarik tentang karya tulis ilmiah, sangat membantu menambah wawasan kami sebagai PK untuk membuat karya tulis ilmiah berkualitas dan memenuhi standar dalam pengembangan diri setiap dan keilmuan di ranah Pemasyarakatan,” ujarnya.

Sebelumnya, webinar tersebut dibuka dengan sambutan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Ibnu Chuldun, Nety Saraswati selaku Kepala Bapas Jakarta Timur-Utara, serta Marlan Parakas selaku Ketua Ipkemindo DKI Jakarta. Kegiatan virtual ini diikuti para PK dan APK, namun juga terbuka bagi masyarakat umum.

Materi webinar disampaikan Ketua Umum Ipkemindo, Junaedi, dilanjutkan oleh Decky Nurmansyah selaku Kepala Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, serta Lasmauli Noverita Sinarmata yang merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular.

Dalam pemaparannya, Junaedi menyampaikan pentingnya kemampuan penulisan karya tulis ilmiah bagi para PK dan APK. “Kemampuan menulis karya tulis ilmiah akan membantu pembentukan kompentensi sosiokultural bagi para PK dan APK,” ujar Junaedi.

Ia menyebut kompentensi sosiokultural akan menjadikan para PK dan APK menguasai berbagai variabel dalam proses penyusunan Penelitian Kemasyarakatan secara baik dan ideal. “Dengan kemampuan tersebut akan menghindarkan PK dan APK dalam bersikap diskriminatif terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan,” urai Junaedi. (IR)

 

 

Kontirbutor: Bapas Jakarta Pusat

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0