PK Bapas Muara Teweh Berhasil Dampingi Diversi Kasus ABH

Muara Teweh, INFO_PAS – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Muara Teweh berkomitmen memberikan pelayanan prima. Walau hari libur, Minggu (15/11) Bapas Muara Teweh merespon cepat koordinasi Kepolisian Resor (Polres) Barito Utara terkait laporan pencurian buah sawit milik PT Antang Ganda Utama (PT AGU) di Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah yang melibatkan lima pelaku di bawah umur.
Dua Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Pertama Bapas Muara Teweh, Karya dan Zuhdan, diutus mendampingi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam upaya diversi di tingkat penyidikan pada kasus tersebut. Dengan semangat Restorative Justice berdasarkan amanat Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Sistem Pradilan Pidana Anak (UU SPPA), PK Pertama Bapas Muara Teweh melakukan penggalian data dengan metode wawancara dan observasi untuk menyusun penelitian kemasyarakatan.
Selanjutnya, PK Pertama Bapas Muara Teweh mendampingi ABH dalam proses diversi di Aula Polres Barito Utara. Hadir pula penyidik Polres Barito Utara, pihak korban atau PT Antang Ganda Utama (PT. AGU) yang diwakili Devil, lima orangtua ABH pelaku, petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Barito Utara, Kepala Desa Pandran Raya, serta petugas Kelurahan Melayu.
Kurang lebih 1,5 jam forum tersebut digelar dan menghasilkan kesepakatan diversi antara pihak korban dan pelaku. Pihak korban bersedia berdamai dan tidak melanjutkan proses hukum tanpa mengajukan persyaratan, namun berpesan agar orangtua ABH agar lebih memperketat pengawasan terhadap anaknya.
Sesuai UU SPPA, selanjutnya ABH akan mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari bapas. “Kami akan membimbing dan mengawasi ABH selama tiga bulan setelah menerima penetapan dari Pengadilan Negeri Muara Teweh. Kami akan terus memperjuangkan hak-hak ABH sesuai UU SPPA," jelas salah satu PK Pertama Bapas Muara Teweh, Karya.
Muliana, salah satu orangtua ABH, mengucap syukur dan terima kasih kepada pihak korban yang telah memaafkan dan seluruh petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan proses diversi. “Alhamdulillah, anak saya tidak ditahan. Ke depannya saya akan lebih meningkatkan pengawasan,” janji Muliana.
Keberhasilan upaya diversi diapresiasi Kepala Bapas Muara Teweh, Edy Susetyo. Ia menegaskan bapas berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepentingan terbaik ABH dan masyarakat umum.
“Program bimbingan dan pengawasan yang akan dilakukan bertujuan membantu ABH melakukan introspeksi serta mendorong upaya perbaikan sikap dan perilaku ABH sehingga memiliki kesempatan memperbaiki diri dan berusaha menggapai cita-citanya,” papar Edy.
Kontributor: Bapas Muara Teweh
What's Your Reaction?






