Plt Ditjen Pemasyarakatan Cek Kesiapan Lapas Khusus Bandar Narkoba di Cikarang
CIKARANG – Rombongan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM kunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas III Bekasi-Cikarang yang berada di Desa Pasirtanjung, Cikarang Pusat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek sudah sejauh mana penyelesaian pembangunan lapas klas III ini.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Ma’mun menyebutkan, sejauh ini kesiapan lapas tersebut sudah hampir selesai. Terutama, dari pembangunan blok-blok rutan yang terdiri dari 5 blok sudah hampir rampung.
“Sarana ibadah, dapur umum (daum), serta poliklinik sudah hampir selesai,†katanya, Kamis (7/5/2015).
Selain itu, Ma’mun mengatakan, lapas Klas III Bekasi-Cikarang yang menjadi tujuannya memang harus ada pembenahan agar lebih meingkatkan keamanan atau maximum security, bahkan harus ada jalur khusus yang tujuan lebih memprotek
CIKARANG – Rombongan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM kunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas III Bekasi-Cikarang yang berada di Desa Pasirtanjung, Cikarang Pusat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek sudah sejauh mana penyelesaian pembangunan lapas klas III ini.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Ma’mun menyebutkan, sejauh ini kesiapan lapas tersebut sudah hampir selesai. Terutama, dari pembangunan blok-blok rutan yang terdiri dari 5 blok sudah hampir rampung.
“Sarana ibadah, dapur umum (daum), serta poliklinik sudah hampir selesai,†katanya, Kamis (7/5/2015).
Selain itu, Ma’mun mengatakan, lapas Klas III Bekasi-Cikarang yang menjadi tujuannya memang harus ada pembenahan agar lebih meingkatkan keamanan atau maximum security, bahkan harus ada jalur khusus yang tujuan lebih memprotek bagi narapidana yang ada.
Lapas Kelas III Bekasi-Cikarang bakal menjadi lapas untuk gembong narkoba yang direncanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly sebagai pemberantasan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan.
Lapas ini nantinya, lanjut Ma’mun, akan diperuntukkan bagi para napi yang terindikasi kerap mengendalikan narkoba di lapas ‘biasa’ selama ini.
Hingga saat ini, pihaknya masih mencari beberapa solusi lapas yang bakal menjadi tempat khusus bagi bandar-bandar narkoba, salah satunya di lapas Klas III Bekasi-Cikarang.
“Lapas Klas III Bekasi-Cikarang merupakan salah satu alternatif dan akan kita gabungi dengan lapas yang di Gunung Sindur dan di Pasir Putih, kami juga sedang mencari mana yang lebih ideal,†ujarnya.
“Intinya seperti ada negara dalam negara, atau penjara dalam penjara. Satu LP, tetapi terpisah dan pengelolaannya juga bersama BNN, Kepolisan dan Lapas,†cetusnya.
Petugas lapas yang akan ditugaskan juga akan lebih selektif dan mempunyai integritas yang tinggi, supaya nantinya tidak ada lagi persoalan pada lapas khusus ini. Begitu juga sarana dan prasana yang dimiliki lapas ini akan lebih canggih terutama untuk mendapatkan maximum security.
Sementara itu, IT Consultan Lapas Klas III Bekasi-Cikarang, Varid Airlangga mengatakan, lapas ini menggunakan sistem Frekwensi Jammer untuk memproteksi alat telekomunikasi, agar sinyal HP tidak berfungsi dengan baik.
“Sistem ini memang mengacaukan sinyal yang ada, atau yang lainnya akan disesuaikan dengan jangkauan antena dari frekwensi yang ada, sebab selama ini juga banyak napi yang mengendalikan usahanya dari dalam lapas,†jelasnya.
Tidak hanya itu, tambah Varid, sistem IT yang canggih di ruang pengunjung sudah mulai dipasang, untuk pengunjung yang ingin menemui narapidana di lapas Klas III Bekasi-Cikarang ini. “Alatnya ada di depan dan sudah beroperasi bagi pengunjung yang datang,†katanya.
Terpisah, Kepala Lapas Klas III Bekasi-Cikarang, M Akhyar mengatakan, lapas ini bisa menampung hingga 1.500 narapidana dari berbagai daerah. Spesifikasinya dibuat sembilan pintu pengaman yang tertanamVinger untuk bisa memasuki pintu lapas.
“Walaupun masih tampak kosong, namun sudah ada napi yang menghuni tempat ini,†pungkasnya.
sumber:Â http://beritabekasi.co.id/
What's Your Reaction?
CIKARANG – Rombongan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM kunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas III Bekasi-Cikarang yang berada di Desa Pasirtanjung, Cikarang Pusat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek sudah sejauh mana penyelesaian pembangunan lapas klas III ini.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Ma’mun menyebutkan, sejauh ini kesiapan lapas tersebut sudah hampir selesai. Terutama, dari pembangunan blok-blok rutan yang terdiri dari 5 blok sudah hampir rampung.
“Sarana ibadah, dapur umum (daum), serta poliklinik sudah hampir selesai,†katanya, Kamis (7/5/2015).
Selain itu, Ma’mun mengatakan, lapas Klas III Bekasi-Cikarang yang menjadi tujuannya memang harus ada pembenahan agar lebih meingkatkan keamanan atau maximum security, bahkan harus ada jalur khusus yang tujuan lebih memprotek bagi narapidana yang ada.
Lapas Kelas III Bekasi-Cikarang bakal menjadi lapas untuk gembong narkoba yang direncanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly sebagai pemberantasan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan.
Lapas ini nantinya, lanjut Ma’mun, akan diperuntukkan bagi para napi yang terindikasi kerap mengendalikan narkoba di lapas ‘biasa’ selama ini.Hingga saat ini, pihaknya masih mencari beberapa solusi lapas yang bakal menjadi tempat khusus bagi bandar-bandar narkoba, salah satunya di lapas Klas III Bekasi-Cikarang. “Lapas Klas III Bekasi-Cikarang merupakan salah satu alternatif dan akan kita gabungi dengan lapas yang di Gunung Sindur dan di Pasir Putih, kami juga sedang mencari mana yang lebih ideal,†ujarnya.
“Intinya seperti ada negara dalam negara, atau penjara dalam penjara. Satu LP, tetapi terpisah dan pengelolaannya juga bersama BNN, Kepolisan dan Lapas,†cetusnya.
Petugas lapas yang akan ditugaskan juga akan lebih selektif dan mempunyai integritas yang tinggi, supaya nantinya tidak ada lagi persoalan pada lapas khusus ini. Begitu juga sarana dan prasana yang dimiliki lapas ini akan lebih canggih terutama untuk mendapatkan maximum security.
Sementara itu, IT Consultan Lapas Klas III Bekasi-Cikarang, Varid Airlangga mengatakan, lapas ini menggunakan sistem Frekwensi Jammer untuk memproteksi alat telekomunikasi, agar sinyal HP tidak berfungsi dengan baik.
“Sistem ini memang mengacaukan sinyal yang ada, atau yang lainnya akan disesuaikan dengan jangkauan antena dari frekwensi yang ada, sebab selama ini juga banyak napi yang mengendalikan usahanya dari dalam lapas,†jelasnya.
Tidak hanya itu, tambah Varid, sistem IT yang canggih di ruang pengunjung sudah mulai dipasang, untuk pengunjung yang ingin menemui narapidana di lapas Klas III Bekasi-Cikarang ini. “Alatnya ada di depan dan sudah beroperasi bagi pengunjung yang datang,†katanya. Terpisah, Kepala Lapas Klas III Bekasi-Cikarang, M Akhyar mengatakan, lapas ini bisa menampung hingga 1.500 narapidana dari berbagai daerah. Spesifikasinya dibuat sembilan pintu pengaman yang tertanamVinger untuk bisa memasuki pintu lapas. “Walaupun masih tampak kosong, namun sudah ada napi yang menghuni tempat ini,†pungkasnya. sumber: http://beritabekasi.co.id/
What's Your Reaction?
