Ratusan WBP Ikuti Kegiatan Turn Back Scabies di Lapas Narkotika Jakarta

Jakarta, INFO_PAS – Sebanyak 472 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terduga Scabies mengikuti kegiatan Turn Back Scabies di wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta, Minggu (20/11). Para WBP juga diberikan obat, informasi tentang Scabies, salepnisasi oleh kader kesehatan, serta mendapat handuk dan alat mandi. Sehari sebelumnya, Sabtu (19/11) juga telah dilakukan sosialisasi Scabies kepada petugas kesehatan dan dokter spesialis kulit anggora Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin atau PERDOSKI di RS Pengayoman yang dibuka oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan DKI Jakarta, A. Yupahruddin. Dua kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Jakarta dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Pusat serta PERDOSKI DKI Jakarta. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Direktur Perawatan Kesehatan dan Rahabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ketua PERDOSKI Jakarta, Persatuan Tenaga Kesehatan Kemenkumham, serta Wakil Ketua IDI Jakarta Pusat. Petugas kesehatan yang berpartisipasi adalah 60 anggota PERDOSKI dan para petugas kesehatan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan DKI Jakarta. “Ini merupakan cikal bakal penanggulangan Scabies/kutu di kalangan WBP dan tahanan khususnya dan peningkatan pengetahuan di kalangan petugas kesehatan UPT Pemasyarakatan terkait jenis dan penatalaksanaan penyakit kulit secara menyeluruh dengan mengoptimalkan sumber daya internal Pemasyarakatan dan dukungan para pihak terkait,” tutur Kepala Seksi Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, dr. Hetty Widiastuti. Salah satu dokter dari Lapas Narkotika Jakarta yang menjadi inisiator kegiatan, dr. Febya, menyebut pihaknya tergerak melakukan pengobatan massal mengingat tingginya kasus Scabies akibat over crowded WBP. Menurutnya, percepatan penularan terjadi karena mutasi blok rehabilitasi baru dilakukan setiap tiga bulan. “Selan itu ada pula beberapa kasus penyakit kulit yang sulit ditangani seperti psoriasis, impetigo, lepra, dan penyakit kulit kering pada WBP akibat mispersepsi mereka bahwa mengobati gatal dengan mandi pakai sabun colek,” jelas dr. Febya. Kegiatan ini sendiri dibiayai oleh dana Corporate Social Responsibility dari sejumlah perusahaan/instansi antara lain BRI, BTPN, PT. TipTop Swalayan, Pharmacore Medical dalam sponsorship obat Scabies, donasi Yayasan KARISMA, Masjid Istiqlal, serta obat-obatan sumbangan PERDOSKI dan klinik 2016.