Rutan Banyumas Kedatangan Mahasiswa Unwiku dan Kepala Kemenag Kab. Banyumas

Rutan Banyumas Kedatangan Mahasiswa Unwiku dan Kepala Kemenag Kab. Banyumas

Banyumas, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banyumas kedatangan mahasiswa Fakultas Hukum Universias Wijawa Kusuma (Unwiku), Rabu (24/3). Dalam kunjungan ini, para mahasiswa memberi penyuluhan hukum bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Banyumas.

Kepala Rutan (Karutan) Banyumas, Winarso, melalui Kepala Subseksi Pengelolaan, Sigit Purwanto, mengatakan pihaknya menerima mahasiswa Unwiku dengan protokol kesehatan ketat, yakni tamu wajib menunjukan surat keterangan bebas Coronavirus disease melalui Swab Antigen. Para WBP juga diajak untuk berperan aktif dalam kegiatan bertemakan silaturahmi dan penyuluhan hukum ini.

“Silakan, baik tahanan maupan narapidana ikuti kegiatan dengan baik dan berperan aktif dalam sesi tanya jawab,” tambahnya.

Perwakilan mahasiswa Unwiku, Indra, menjelaskan maksud dan tujuan mereka datang ke Rutan Banyumas untuk bersilaturahmi dengan petugas dan WBP serta melaksanakan tugas kampus semester 6. Selanjutnya, salah satu mahasiswa, May, memaparkan perkenalan kenakalan remaja di hadapan WBP.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa WBP menanyakan kiat-kiat dalam mencegah kenakalan remaja. Dijelaskan salah satu mahasiswa, Risman, kiat-kiat dalam mencegah kenakalan remaja antara lain perlunya pengawasan orang tua, penanam pendidikan agama, dan memberikan pengetahuan hukum. Di akhir kegiatan, para mahasiswa memberikan bingkisan sebagai tali kasih kepada WBP Rutan Banyumas.

Pada hari yang sama, Rutan Banyumas juga kedatangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Aksin Aedi, beserta rombongan. Kedatangan mereka disambut langsung Karutan Banyumas, Winarso.

Salah satu bahasannya adalah kegiatan pembinaan kepribadian WBP dan kajian rohani bagi petugas Rutan Banyumas. “Jelang Bulan Ramadan, kami berharap WBP semakin intens dalam kegiatan keagamaan,” harap Winarso.

Kedua pihak sepakat akan menuangkannya kembali dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS). Apalagi WBP sangat perlu bimbingan, baik mental spiritual maupun fungsional, agar dapat mengikuti kegiatan dengan maksimal serta dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, itu petugas dalam kerangka Reformasi Birokrasi juga perlu terus dikembangkan agar menjadi aparatur yang bersih dan memiliki iman kuat dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam melaksankana pelayanan kepada masyarakat. (IR)

 

 

Kontributor: Rutan Banyumas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0