Rutan Batang Explore Promosikan Serabi Kalibeluk

Rutan Batang Explore Promosikan Serabi Kalibeluk

Batang, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Batang turut mempromosikan makanan khas Kabupaten Batang lewat Rutan Batang Explore, Jumat (9/10). Pada kesempatan ini, Kepala Rutan Batang, Rindra Wardhana, bersama rombongan mengintip proses pembuatan salah satu makanan khas Kabupaten Batang, Serabi Kalibeluk.

 

Sesuai namanya, pusat pembuatan Serabi Kalibeluk berada di Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Jajanan tradisional yang satu ini sudah melegenda dan disukai banyak orang, terutama warga Batang dan Pekalongan.

 

Rombongan Rutan Batang Explore mengunjungi salah satu pembuat Serabi Kalibeluk, Mbah Surini. Dalam sehari, Mbah Surini bisa membuat 40 pasang makanan yang sudah ada sejak zaman Mataram tersebut. Keaslian resep Serabi Kalibeluk juga dijaga secara turun-temurun.

 

Menurut informasi yang dihimpun, saat ini hanya ada 11 pembuat serabi yang berukuran setengah batok kelapa tersebut. Mereka masih bersaudara dan tinggal di Desa Kalibeluk. Ukuran serabi itu cukup besar dan cukup membuat perut kenyang. Perpaduan warna coklat gula aren yang manis dan warna putih yang gurih menjadikan daya tarik jajanan yang banyak dijual di Pasar Warungasem itu. Harganya pun terjangkau. Cukup merogoh uang sebesar Rp. 12.000 untuk satu tangkep-nya.

 

“Kami berusaha ikut mempromosikan baik wisata alam maupun kuliner khas Batang untuk mendukung pariwisata Kabupaten Batang,” tutur Rindra.

 

Makanan ini kuat disimpan satu hari. Proses pembuatan serabi masih menggunakan cara tradisional. Beras ditumbuk hingga menjadi tepung halus, kemudian dicampur parutan kelapa dan air untuk membuat adonan yang kental. Cara memasaknya juga masih menggunakan tungku kayu.

 

Dalam satu tungku terdapat empat lubang untuk memasak. Serabi dicetak menggunakan cobek dari tanah liat. Cara memakannya seperti serabi pada umumnya tanpa menggunakan kuah.

 

Memang sedikit sekali inovasi yang dibubuhkan dalam pembuatan Serabi Kalibeluk ini, tidak seperti serabi yang sudah ada variasi topping di atasnya. “Saya berusaha mempertahankan keaslian Serabi Kalibeluk. Hanya peralatan penumbuk beras yang sudah menggunakan mesin,” tutur Mbah Surini.

 

 

 

 

Kontributor: Rutan Batang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0