Rutan Batang Terus Wujudkan Lingkungan Hijau & Asri

Batang, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Batang terus berupaya menciptakan lingkungan yang hijau dan asri sesuai jargon Rutan Batang sebagai Rutan 1.000 pohon dengan memanfaatkan lahan, baik di area dalam rutan maupun di lahan asimilasi komplek perumahan dinas petugas dengan menanami aneka sayuran dan tanaman bernilai ekonomis lainnya. Rutan Batang pun mendapat dukungan masyarakat berupa bantuan bibit sayuran dari Dinas Pertanian Kabupaten Batang, Kamis (2/7).

“Kami mendapat bantuan 500 bibit caisin dari Dinas Pertanian Batang. Pada Bulan Juni lalu kami juga mendapat bantuan 2.000 bibit tanaman melati dari Paguyuban Mantan Napi,” jelas Kepala Rutan Batang, Rindra Wardhana.

Selain membudidayakan tanaman produktif, Rutan Banatang memproduksi pupuk organik sendiri, yaitu pupuk organik dari daun-daunan dan pupuk cair organik memanfaatkan bekas cucian beras di dapur rutan. Selain menekan biaya produksi, pembuatan pupuk juga mengurangi limbah yang ada.

“Setiap harinya dapur rutan bisa menghasilkan 40 liter pupuk cair organik sisa pencucian beras, sedangkan sampah daun sebagai bahan baku pupuk organik didapat dari bekas pemangkasan pohon di jalan raya oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat,” terang Rindra.

Tak hanya itu, ternak ikan air tawar berupa lele dan nila juga dibudidayakan di Rutan Batang. Bahkan, saat ini, Rutan Batang sedang memproduksi sabun mandi dengan bahan baku bekas minyak goreng dapur rutan dan es lidah buaya.

"Inovasi kami lainnya dalam memanfaatkan limbah adalah pembuatan sabun mandi dengan bahan baku minyak goreng bekas dapur rutan. Selain itu, kami juga sedang dalam proses pembuatan minuman kemasan lidah buaya," sambung Rindra.

Ia berharap semua kegiatan tersebut dapat menunjang Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang dicanangkan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah lewat kegiatan go green Rutan Batang. “Kami telah membagikan hasil perkebunan ini kepada masyarakat sekitar yang terdampak Coronavirus disease,” pungkas Rindra.

Kontributor: Rutan Batang