Rutan Pandeglang Terus Kembangkan Kreativitas WBP

Pandeglang, INFO_PAS – Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Pandeglang, Fonika Affandi, berjanji akan terus memfasilitasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengembangkan kreativitas di rutan. Kegiatan yang saat ini tengah dijalankan meliputi pembuatan kerajinan tangan (handycraft), pertanian, perawatan kebun bunga, pelatihan las, Pramuka, pengajian, pelatihan pertamanan, dan perkebunan, dll. “Kami ingin menumbuhkan kemandirian WBP sehingga setelah bebas nanti mereka dapat mengaplikasikannya di masyarakat," ungkap Fonika. Dalam menjalankan kegiatan tesebut, Rutan Pandeglang menggandeng sejumlah pihak, baik swasta maupun pemerintah, seperti Regina Flower untuk melatih WBP dalam bidang pertamanan dan perkebunan. Adapun dalam bidang pengajian, Rutan Pandeglang kerap mendatangkan mubaligh-mubaligh kondang dari pondok pesantren yang ada di Pandeglang. WBP pun digembleng kepribadiannya dengan mengikuti kegiatan Pramuka yang dilatih langsung oleh

Rutan Pandeglang Terus Kembangkan Kreativitas WBP
Pandeglang, INFO_PAS – Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Pandeglang, Fonika Affandi, berjanji akan terus memfasilitasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengembangkan kreativitas di rutan. Kegiatan yang saat ini tengah dijalankan meliputi pembuatan kerajinan tangan (handycraft), pertanian, perawatan kebun bunga, pelatihan las, Pramuka, pengajian, pelatihan pertamanan, dan perkebunan, dll. “Kami ingin menumbuhkan kemandirian WBP sehingga setelah bebas nanti mereka dapat mengaplikasikannya di masyarakat," ungkap Fonika. Dalam menjalankan kegiatan tesebut, Rutan Pandeglang menggandeng sejumlah pihak, baik swasta maupun pemerintah, seperti Regina Flower untuk melatih WBP dalam bidang pertamanan dan perkebunan. Adapun dalam bidang pengajian, Rutan Pandeglang kerap mendatangkan mubaligh-mubaligh kondang dari pondok pesantren yang ada di Pandeglang. WBP pun digembleng kepribadiannya dengan mengikuti kegiatan Pramuka yang dilatih langsung oleh salah satu petugas rutan. Yang juga menarik perhatian adalah pembuatan handycraft dimana WBP disibukkan dengan memanfaatkan barang tak terpakai untuk dijadikan barang yang bernilai, seperti membuat miniatur, gantungan kunci, dompet, lampu hias, dll. “Hasil kerajinan tangan tersebut selain bisa dijual ke masyarakat juga akan diperlombakan di ajang pameran skala nasional dalam peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan di Jakarta nanti,” ungkap Karutan. Ditemui di sela kesibukannya membuat handycraft, salah satu WBP bernama Tumiran mengungkapkan kesenangannya bisa menyalurkan bakat membuat handycraft. Ia merasa lebih baik “kerja” dibanding “bengong” di kamar yang menurutnya tidak bagus untuk otak dan fisiknya. "Otak tidak beku kalau saya mengikuti kegiatan. Senang sekali Karutan memfasilitasi semuanya untuk menyalurkan bakat saya," ungkap tumiran. Selain itu, saat ini Rutan Pandeglang sudah dilengkapi dengan taman baca yang dilengkapi beragam buku dan majalah disediakan sehingga WBP masih bisa mengakses informasi dan ilmu dari bacaan. Adapun WBP anak yang masih berstatus siswa sekolah tetap bisa mengikuti pelajaran dengan mendatangkan guru ke Rurtan. “Jangan sampai WBP anak kehilangan hak pendidikannya. Untuk itu, kami menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang mengingat di sini ada WBP anak yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN). Mereka tetap aktif mengikuti pembekalan serta try-out untuk mengahadapi UN,” tutur Fonika. Ia optimis dapat menjalankan amanah undang-undang, yakni mengubah image penjara yang dulu dianggap “seram” menjadi “rumah” yang di dalamnya ada pembinaan dan pelatihan berbasis kreativitas dan kemandirian bagi WBP. "Rutan kan miniatur masyarakat, namun penjara bukanlah akhir dari segalanya. Dengan kegiatan positif, semoga mereka bisa mandiri dan diterima kembali oleh masyarakat setelah bebas nanti," harap Karutan.       Kontributor: Jaenal Abidin

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0